Momen sejarah Islam salah satunya adalah Fathu Makkah. Lalu bagaimana kisah sejarah peristiwa fathu Makkah pembebasan Kota Makkah? Yuk simak informasinya dari Rawda Travel umroh tentang sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah ini, yang membawa perubahan besar bagi masyarakat Arab pada masa itu.
Mengenal Peristiwa Fathu Makkah, atau yang dikenal sebagai Pembebasan Kota Makkah. Peristiwa ini merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam. Kejadian ini tidak hanya menandai kemenangan umat Islam atas musuh-musuhnya, tetapi juga menjadi simbol perdamaian dan keadilan yang ditegakkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sejarah peristiwa fathu makkah pembebasan kota makkah menjadi titik pijak umat Islam pulang ke Ka’bah dan Makkah yaitu tempat Rasulullah SAW dilahirkan dan Islam bermula.
Sejarah Kisah Fathu Makkah
Sejarah peristiwa fathu Makkah pembebasan kota Makkah oleh umat Islam dari kaum Quraisy. Peristiwa ini terjadi di bulan Ramadhan 8 hijriyah atau tahun 630 Masehi. Awal sejarah dari peristiwa Fathu Makkah ialah atas pelanggaran perjanjian Hudaibiyah oleh Nabi Muhammad SAW yang mewakili Islam dengan Suhail bin Amr yang merupakan perwakilan dari kaum Quraisy.
Peristiwa Fathu Makkah juga tidak terlepas dari pelanggaran perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini telah disepakati pada tahun 6 hijriah. Perjanjian Hudaibiyah berisikan kesepatakan gencatan senjata 10 tahun antara kaum Quraisy dengan umat Muslim. Dalam perjanjian juga telah dijelaskan jika setiap kabilah ingin bersekutu dengan kaum Quraisy atau Muslim maka tidak boleh dihalang – halangi oleh salah satu pihak yang bersepakat.
Setelah perjanjian Hudaibiyah ini dibuat, perjanjian ini dilanggar oleh kaum Quraisy yang membantu Bark menyerang dan membantai Bani Khuza’ah atau sekutu umat Islam.
Bani Khuza’ah menyatakan bergabung dengan Nabi Muhammad SAW. Hingga kemudian Bani Bakr menyerang dan membantai Bani Khuza’ah. Setelah kejadian tersebut Bani Khuza’ah melapor kepada Nabi Muhammad dan menceritakan pengkhianatan kaum Quraisy di Makkah.
Bani Khuza’ah meminta bantuan pasukan. Namun Nabi Muhammad SAW tidak mengiyakan tetapi meminta Bani Khuza’ah untuk menunggu waktu yang tepat.
Sambil menunggu waktu yang tepat, Nabi Muhammad SAW tidak hanya tinggal diam dan mengirimkan perwakilan damai kepada Pemimpin Quraisy. Disini perwakilan diutus untuk memberikan pemberian tawaran:
1. Nabi meminta kaum Quraisy untuk membayar ganti rugi terhadap korban dari Bani Khuza’ah.
2. Kaum Quraisy harus menghentikan persekutuan dengan Bani Bakr.
4. Kaum Quraisy harus menyatakan pembatalan perjanjian Hudaibiyah.
Kemudian kaum Quraisy memilih penawaran ketiga sehingga Nabi Muhammad dan kaum muslim akan menyiapkan pasukan untuk menyerang kaum Quraisy di Makkah.
Nabi Muhammad menyiapkan 10.000 pasukan untuk menaklukan Mekkah. Pasukan ini kemudian dibagi dalam empat divisi masing – masing yang ditugaskan untuk memasuki Mekkah dari empat penjuru mata angin.
Meskipun menyiapkan pasukan dengan jumlah besar, Namun nabi tidak menghendaki adanya perang. Bahkan beliau berpesan supaya pasukannya tidak menyerang kecuali dalam keadaan terpaksa. Pasukan muslim dapat menaklukan Makkah tanpa perlawanan.
Latar Belakang Peristiwa Fathu Makkah
Latar belakang sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah dimulai dari pelanggaran perjanjian Hudaibiyah oleh suku Quraisy yang bernama Bani Bakr. Pelanggaran ini memicu konflik yang akhirnya membuka jalan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya untuk merebut kembali Makkah.
Peristiwa Fathu Makkah berakhir dengan damai tanpa pertumpahan darah sebab kaum Quraisy menyerah. Nabi Muhammad SAW kemudian membersihkan hampir 360 berhala dan menghapus gambar yang ada pada Ka’bah.
Dengan kekuatan iman dan strategi yang matang, umat Islam mempersiapkan diri untuk melaksanakan Fathu Makkah dengan tujuan membawa kedamaian dan menghentikan permusuhan yang telah berlangsung lama.
Kronologi sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah mencakup perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Madinah ke Makkah dengan pasukan yang kuat namun tetap mengedepankan perdamaian. Ketika Nabi dan pasukannya tiba di Makkah, mereka disambut dengan sedikit perlawanan. Namun, Nabi Muhammad SAW, dengan kebijaksanaan dan kasih sayang, memerintahkan untuk tidak menumpahkan darah kecuali jika sangat diperlukan. Tindakan ini mencerminkan prinsip Islam yang menjunjung tinggi kedamaian dan perlindungan terhadap nyawa manusia.
Peristiwa Fathu Makkah Bukan Pembalasan
Perjanjian Hudaibiyah yang dilanggar menyebabkan Nabi Muhammad untuk sesegera mungkin menyiapkan pasukan untuk memasuki kota Makkah. Setelah mendengar arahan tersebut para sahabat bersorak gembira karena akan memasuki dan menaklukkan kota Makkah.
Salah satu pemimpin pasuka yaitu Sa’d bin Ubadah RA membawa bendera dan dengan lantang mengatakan bahwa “Hari ini merupakan hari pembalasan dan penghabisan (al-yaum yaum al-malhamah)” dengan pengucapan yang berapi – api. Nabi Muhammad tidak setuju dengan ucapan Sa’d. Lalu Nabi Muhammad meminta Ali bin Thalib RA untuk menegur Sa’d dan mencopot sebagai panglima pembawa bendera.
Bendera kemudian diserahkan kepada anak Sa’d bin Ubadah yakni Qays bin Sa’d bin Ubadah. Nabi pun mengatakan dengan tegas bahwa hari tersebut merupakan hari kasih sayang.
Misi perebutan kota Makkah dengan sebutan peristiwa Fathu Makkah ini, banyak orang Quraisy yang datang ke perkemahan umat Muslim untuk melakukan negosiasi. Mereka meminta Nabi Muhammad SAW untuk mundur sebab ini masalah antara kaum Quraisy dengan Bani Khuza’ah.
Kemudian Nabi Muhammad SAW tetap bergeming sebab kaum Quraisy sendiri telah melanggar dan membunuh orang – orang Khuza’ah.
Dari proses negosiasi yang dilakukan kaum Quraisy ini tidak berhasil. Namun Nabi Muhammad memberi jaminan keamanan kepada semua orang Quraisy yang tidak mengeluarkan pedang, yang mau tetap tinggal di rumahnya, atau memasuki rumah Abu Sufyan, bahkan memasuki masjidil Haram. Semua orang akan dijamin aman kecuali dengan mereka yang melawan maka akan diperangi.
Abu Sufyan bin Harb yang merupakan seorang pemimpin kaum Quraisy juga menyesal menolak tawaran yang diberikan Nabi Muhammad. Ia merasa tidak berdaya hingga memutuskan untuk masuk Islam. Hingga akhirnya pasukan umat Islam dapat menaklukkan Mekkah tanpa perlawanan dari kaum Quraisy tanpa pertumpahan darah.
Akhir Peristiwa Fathu Makkah
Akhir dari sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah ini ditandai dengan pengampunan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhi Islam. Mendengar keputusan Nabi, Kaum Quraisy berbondong – bondong untuk masuk Islam.
Ka’bah yang sebelumnya dipenuhi berhala-berhala dibersihkan dan dikembalikan sebagai tempat ibadah yang murni untuk menyembah Allah SWT. Dari kejadian ini Makkah secara resmi dipegang oleh umat Muslim. Kejadian ini menjadi titik balik yang signifikan dalam penyebaran Islam, di mana banyak penduduk Makkah akhirnya memeluk agama Islam setelah menyaksikan tindakan mulia dari Nabi Muhammad SAW.
Dari kejadian Fathu Makkah sehingga kaum muslim tidak perlu lagi melakukan hijrah Mekkah ke Madinah akibat teror kaum Quraisy.
Peristiwa Fathu Makkah bukan hanya sekadar kemenangan, tetapi juga simbol dari kekuatan iman dan nilai-nilai perdamaian yang diajarkan oleh agama Islam.
Sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya keteguhan dalam memegang prinsip dan ketulusan dalam menghadapi musuh. Melalui kisah Fathu Makkah, Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa pembebasan sejati adalah yang dilakukan dengan hati yang penuh kasih sayang dan niat untuk menyebarkan kedamaian.
Itu tadi penjelasan mengenai sejarah peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Makkah. Semoga dari informasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kota Makkah merupakan kota suci umat Islam. Banyak umat muslim dari berbagai belahan dunia untuk datang ke kota Makkah dengan tujuan beribadah haji dan umroh serta mendekatkan diri kepada Allah.
Menunaikan ibadah ke tanah suci tentunya memerlukan biro perjalanan terpercaya untuk menemani serta membimbing selama proses ibadah. Salah satu biro umroh terpercaya adalah Rawda travel Umroh.
Biro travel ini menyediakan paket umroh hemat dan paket umroh Plus Turki. Selain itu, Rawda travel memberangkatkan umroh Tangerang, Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya.
Berangkat umroh bersama Rawda travel akan terjamin perjalanan serta akomodasi yang diberikan. Pelayanan dari Rawda travel tidak perlu diragukan lagi telah banyak testimoni keberangkatan yang puas dengan Rawda travel.
Berangkat umroh bersama Rawda travel insyaAllah mabrur.