Kota Thaif merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan Rasulullah SAW untuk berdakwah. Namun, apakah Anda sudah mengetahui sejarah Kota Thaif?
Kota Thaif adalah salah kota besar di Arab Saudi. Kota ini merupakan kota terbesar ketiga setelah Kota Mekkah dan Madinah.
Letak Kota Thaif ini berada sekitar 75 mil di sebelah tenggara Kota Mekkah, tepatnya di punggung Gunung Ghazwan. Penduduk yang mendiami Kota Thaif adalah suku Tsaqif atau Bani Tsaqif.
Kota Thaif menjadi salah satu tempat bersejarah bagi umat muslim. Kota ini menjadi bukti perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Kota Thaif
Berdasarkan buku karya Abul Hasan Ali al-Hasan an-Nadwi yang berjudul buku Sirah Nabawiyah, nama Thaif diambil dari keberadaan pagar atau tembok yang mengelilingi kota ini. Dulunya, nama kota ini adalah Wajja.
Dahulu, kota ini dihuni oleh orang-orang kaya dan pemuka kaum Quraisy. Mereka membangun istana-istana dan biasanya akan menghabiskan waktu musim panas di kota ini.
Namun sayangnya, kekayaan tersebut justru merusak moral masyarakat. Orang-orang kaya yang tinggal di kota ini gemar melakukan perbuatan zina, riba, dan meminum khamr.
Kota Thaif ini memiliki sumber air yang melimpah, tanah yang subur, dan pepohonan yang berbuah banyak. Oleh karena itulah, di kota ini banyak pembuatan khamr atau minuman anggur. Keadaan tersebut pun masih berlangsung hingga sekarang.
Meskipun terdapat kaum Quraisy di Kota Thaif, tetapi pemegang kepemimpinan di kota ini tetaplah Bani Tsaqif. Suku Bani Tsaqif juga merupakan salah satu suku terbesar di Jazirah Arab yang diakui kekayan serta kekuatannya.
Pada zaman Rasulullah SAW, Bani Tsaqif dan kaum Quraisy saling bermusuhan dalam bidang spiritual dan sosial politik. Sama seperti penduduk Quraisy, kaum Bani Tsaqif juga menyembah patung.
Pada saat itu, Kota Thaif menjadi tempat penyembahan Lata yang merupakan patung yang disembah dan dijadikan ritual tahunan. Kaum Quraisy pun memandang patung Lata tersebut sebagai pesaing patung Hubal yang merupakan patung paling besar milik kaum Quraisy.
Karena sama-sama menyembah patung seperti kaum Quraisy, Rasulullah SAW pun memilih Kota Thaif sebagai tujuan dakwahnya. Beliau berdakwah ke Thaif setelah beliau dihina dan mendapat kekerasan dari kaum Quraisy di Mekkah.
Sejarah Kedatangan Rasulullah SAW ke Kota Thaif
Rasulullah SAW datang ke Kota Thaif untuk berdakwah. Selain itu, beliau juga memohon perlindungan kepada Bani Tsaqif setelah mendapat tekanan dari kaum Quraisy di Mekkah.
Ada dua kemungkinan mengapa Rasulullah SAW datang ke Kota Thaif untuk berdakwah. Pertama karena Kota Thaif merupakan pusat kekuatan dan kepemimpinan kedua setelah Mekkah. Kemungkinan kedua adalah karena paman-paman beliau berasal dari Bani Tsaqif.
Setelah tiba di Thaif, Nabi Muhammad SAW menemui tiga pembesar Bani Tsaqif, yaitu Mas’ud, Abdu Yalail, dan Habib. Rasulullah SAW duduk bersama tiga pembesar suku Tsaqif tersebut dan mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT.
Namun, Rasulullah SAW mendapat penolakan keras dari Bani Tsaqif. Mereka menghina Rasulullah dan membujuk orang-orang bodoh serta budak untuk meneriaki beliau dan melempari beliau dengan batu.
Zaid bin Haritsah yang merupakan sahabat Rasulullah SAW yang menemani beliau berdakwah ke Kota Thaif pun berusaha menutupi beliau dari lemparan batu. Akan tetapi, batu tersebut tetap mengenai tubuh Rasulullah SAW hingga berdarah-darah.
Kemudian Rasulullah SAW dan Zaid duduk beristirahat di bawah pohon kurma dalam kondisi luka-luka. Ternyata tindakan penolakan dari Bani Tsaqif lebih parah daripada yang dilakukan oleh orang-orang kafir Quraisy di Mekkah.
Akhirnya, Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Haritsah kembali ke Kota Mekkah. Peristiwa tersebut menjadi awal pergerakan Rasulullah SAW untuk hijrah ke Madinah bersama para sahabat dan penduduk muslim di Mekkah.
Dalam buku Dakwah Rasulullah karya Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, disebutkan bahwa penduduk Kota Thaif yang terdiri dari suku Tsaqif akhirnya pun memeluk agama Islam. Mereka mulai memeluk agama Islam setelah Fathu Mekkah, tepatnya setelah perang Hunain berakhir pada tahun kedelapan Hijriah.
Sejak saat itu, Kota Thaif dan penduduknya dari Bani Tsaqif menjadi orang-orang yang beriman. Mereka dengan ikhlas dan tulus melaksanakan ajaran agama Islam.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai sejarah Kota Thaif. Begitu mengharukannya untuk melihat bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan agama Islam.
Travel Umroh Rawda merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umroh ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.