Umroh, ibadah yang dijalankan oleh umat Islam, adalah perjalanan suci yang mengundang ketakwaan dan kesalehan spiritual. Dalam setiap tahapannya, umroh memiliki rukun dan wajib yang harus diikuti oleh jemaah.
Memahami rukun dan wajib umroh adalah langkah penting untuk memastikan bahwa ibadah ini sah dan diterima di hadapan Allah.
Kami akan membahas rukun dan wajib umroh dengan penjelasan yang jelas dan praktis, sehingga Anda dapat merasa lebih siap untuk memulai perjalanan spiritual Anda ke Tanah Suci dengan penuh keyakinan dan pemahaman yang mendalam.
Macam-macam Ibadah Umroh
Selain mengetahui tentang pengertian umroh, tidak ada salahnya Anda juga mengenal macam-macam jenis ibadah umroh. Secara pemahamannya, ibadah umroh dibagi menjadi dua yakni sebagai berikut.
1. Umrah Mufradah
Umroh Mufradah, atau umroh terpisah, adalah jenis ibadah umroh yang tidak terkait dengan perjalanan haji dan dapat dilaksanakan secara independen.
Perbedaan utama dengan umroh jenis ini adalah waktu pelaksanaannya yang lebih fleksibel, tidak terikat pada tanggal-tanggal tertentu, dan dapat dijalankan sepanjang tahun. Bahkan, umroh Mufradah dapat dilakukan selama bulan haji, meskipun tidak termasuk dalam rangkaian ibadah haji.
Umumnya, umroh Mufradah dipilih oleh jamaah yang memiliki niat khusus untuk menjalankan ibadah umroh tanpa keterikatan dengan perjalanan haji.
Sedangkan ibadah haji harus didaftarkan melalui Kementerian Agama dan biro perjalanan haji yang bersertifikasi, umroh Mufradah dapat diatur melalui biro perjalanan umroh reguler.
Dengan demikian, pelaksanaan umroh Mufradah seringkali melibatkan komponen tambahan seperti ziarah ke tempat-tempat suci dan perjalanan ke negara-negara di sekitar Mekkah.
2. Umrah Tamattu
Umroh Tamattu adalah jenis ibadah umroh yang memiliki keterkaitan erat dengan rangkaian ibadah haji. Dalam konteks ini, pelaksanaan umroh Tamattu diwajibkan sebelum menjalankan ibadah haji lainnya.
Kedua ibadah ini, umroh Tamattu dan ibadah haji, dianggap sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Meskipun pada awalnya, Rasulullah memperkenalkan umroh Tamattu sebelum ibadah haji, kini keduanya telah menjadi satu kesatuan dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh.
Pelaksanaan umroh Tamattu hanya diizinkan pada bulan Haji atau dalam 8 hari pertama bulan Dzulhijjah. Dengan demikian, ibadah ini memiliki peran penting dalam menyempurnakan rangkaian ibadah haji dan umroh yang dijalankan oleh jemaah.
Rukun-rukun Umroh
Umumnya, terdapat lima rukun utama dalam ibadah umroh. Rukun-rukan ini merupakan langkah-langkah penting yang harus diikuti dengan cermat agar pelaksanaan umroh berjalan dengan kesempurnaan. Ketika salah satu dari rukun-rukan ini tidak dipenuhi atau dilanggar, maka ibadah umroh dianggap tidak sah dan harus diulangi.
1. Rukun Ihram
Rukun-rukan utama dalam ibadah umroh terdiri dari lima tahap penting. Pertama adalah ihram, yang merupakan tahap awal dan melibatkan niat untuk memasuki ibadah umroh dan haji.
2. Rukun Tawaf
Rukun kedua adalah tawaf, di mana Anda mengelilingi Baitullah Ka’bah sebanyak tujuh kali. Tawaf ini dimulai dari Hajar Aswad, dan Anda harus mengelilingi Ka’bah dengan mengikuti arah searah jarum jam.
3. Sai
Rukun umroh ketiga adalah sai, di mana Anda melakukan perjalanan tujuh kali antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Perjalanan sai harus dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah.
4. Tahallul
Rukun umroh keempat adalah tahallul. Pada tahap ini, pria disarankan untuk mencukur seluruh rambut mereka, sementara wanita dapat memotong rambut mereka menjadi pendek atau sebagian.
5. Tertib
Rukun umroh kelima adalah menjalankan semua rukun-rukan di atas secara berurutan dan teratur, dengan memberikan prioritas pada urutan yang benar dan menyelesaikan setiap tahap dengan benar sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
Dengan memahami rukun-rukan ini, Anda dapat menjalankan ibadah umroh dengan benar dan mengikuti tata cara yang sesuai.
Tata Cara Umroh
Dalam menjalankan tata cara umrah, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan. Pelaksanaan tata cara umrah ini sejalan dengan pemenuhan rukun-rukan umrah yang telah ditetapkan.
1. Dari bandara menuju miqat Masjid Dzulhulaifah atau lebih dikenal Abyar ‘Ali.
Miqat ini terletak di Madinah, di mana para jemaah melakukan persiapan penting sebelum memasuki tahap ihram. Persiapan ini meliputi mandi, mengenakan pakaian ihram, melakukan wudhu, dan melaksanakan sholat sunah ihram 2 rakaat.
Setelah menyelesaikan tahap persiapan, jemaah kemudian membaca niat untuk memulai ibadah umrah. Niat ini diucapkan dengan kalimat:
“Labbaikallahumma ‘umratan”
Artinya:
“Aku sambut panggilanMu, ya Allah, untuk menjalankan umrah.” Dengan niat ini, jemaah secara resmi memasuki tahap ihram dan siap melanjutkan ibadah umrah mereka.
2. Setelah Mengenakan Pakaian Ihram, Seorang Jamaah Dilarang Melakukan Hal-hal yang Melanggar Syariat
Bagi pria, dilarang:
– Memakai pakaian biasa
– Memakai alas kaki yang menutupi mata kaki
– Menutup kepala dengan peci, topi, dan sebagainya
Bagi wanita, dilarang:
– Memakai kaus tangan
– Menutup muka
Bagi pria dan wanita, dilarang:
– Memakai wangi-wangian
– Memotong kuku, mencukur atau mencabut rambut/bulu
– Memburu atau mematikan binatang apa pun
– Menikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
– Bermesraan atau berhubungan intim
– Mencaci, bertengkar atau mengeluarkan kata-kata kotor
– Memotong tanaman di sekitar Mekah
3. Menuju Masjidil Haram di Mekah
Dalam perjalanan, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang senantiasa diucapkan oleh Rasulullah SAW selama ibadah umrah dan haji. Kalimat talbiyah ini memiliki makna yang dalam dan penting dalam rangkaian ibadah tersebut:
“Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak.”
Artinya:
“Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, dan tidak ada sekutu bagi-Mu.”
Penting untuk diingat bahwa waktu terakhir untuk membaca talbiyah dalam ibadah umrah adalah saat akan memulai thawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah. Talbiyah adalah ungkapan kesetiaan dan ketaatan yang penting dalam ibadah umrah, dan melanjutkannya sampai waktu thawaf adalah praktik yang disarankan.
4. Melakukan Tawaf
Setelah itu, jemaah dapat turun dan melanjutkan perjalanan menuju tempat thawaf, yang disebut juga sebagai mataf. Thawaf dimulai dari garis lurus di antara pintu Ka’bah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram, dekat dengan Hajar Aswad.
Ketika melakukan thawaf, jemaah memiliki beberapa pilihan, antara lain:
- Taqbil, yaitu mencium Hajar Aswad.
- Istilam dan Taqbil, yaitu mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad.
- Istilam, yaitu mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau objek yang dipegang, lalu objek tersebut dicium.
- Melambaikan tangan atau objek yang dipegang sebanyak tiga kali, sambil mengucapkan “Bismillah, Allahu Akbar” (Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar).
Pilihan ritual ini diulangi setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani selama tujuh putaran. Jika jemaah tidak bisa mencium Hajar Aswad dan Rukun Yamani karena alasan keamanan atau kerumunan, mereka dapat memilih istilam dengan tangan atau objek, atau hanya melambaikan tangan atau objek yang mereka pegang.
- Pada putaran pertama hingga ketiga, jemaah pria dianjurkan untuk berlari-lari kecil. Pada putaran keempat hingga ketujuh, mereka dapat berjalan biasa. Sementara untuk tata cara thawaf wanita, tidak ada laripan kecil saat melakukan thawaf.
- Selama thawaf, jemaah dianjurkan untuk membaca doa ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW saat thawaf adalah doa sapu jagad, yaitu:
“Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina ‘Adzabanar.”
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Rawda Travel menghadirkan paket perjalanan istimewa: ‘Umroh Plus Turki!’ Rasakan pengalaman spiritual di Tanah Suci, sambil menikmati keindahan Turki dalam satu perjalanan tak terlupakan. Dapatkan pengalaman unik ini bersama kami. Jangan lewatkan kesempatan ini!”