Niat Badal Umroh: Langkah Awal Menuju Perjalanan Spiritual

Niat Badal Umroh: Langkah Awal Menuju Perjalanan Spiritual

Apa itu badal umroh? Lalu bagaimana niat badal umroh itu? Simak artikel ini untuk temukan jawabannya. 

Menunaikan ibadah di tanah suci Mekkah merupakan impian setiap umat muslim di seluruh dunia. Berbeda dengan haji yang hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu tahun, ibadah umroh dapat dilaksanakan kapan pun. Untuk menunaikan ibadah umroh, Anda juga tidak harus menunggu waktu keberangkatan yang cukup lama seperti ibadah haji. 

Namun, terkadang seseorang tidak dapat menunaikan ibadah umroh karena beberapa kondisi tertentu. Oleh karena itu, badal umroh pun bisa dilakukan. 

Pengertian Badal Umroh

Apa itu badal umroh? Sebenarnya badal umroh ini mirip seperti badal haji. Badal umroh merujuk pada tindakan seseorang mewakilkan orang lain untuk menunaikan ibadah umroh karena orang tersebut tidak dapat melaksanakan umroh tersebut. 

Imam Syafi’i berpendapat bahwa badal umroh diperbolehkan apabila orang yang dibadalkan telah lanjut usia, renta, atau meninggal sehingga tidak mampu untuk menunaikan ibadah umroh sendiri. Badal umroh dilakukan dengan beberapa syarat dan biasanya dilakukan oleh keluarga dekat. 

Pada badal haji, salah satu syarat untuk mengerjakannya adalah orang yang membadalkan sudah pernah menjalankan ibadah haji. Hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sebuah hadis. 

 أن النبي صلى الله عليه وسلم سمع رجلا يقول لبيك عن شبرمة، فقال: من شبرمة؟ قال: أخ لي أو قريب لي، قال: حججت عن نفسك؟ قال: لا، قال: حج عن نفسك ثم حج عن شبرمة   

Artinya, “Rasulullah SAW mendengar seorang sahabat melafalkan talbiyah, ‘Labbayka untuk Syabramah.’ Ia bertanya, ‘Syabramah siapa?’ ‘Saudara atau kerabatku,’ kata orang tersebut. ‘Kau sudah berhaji?’ ‘Belum,’ jawabnya. ‘Kau sendiri harus berhaji terlebih dahulu, kemudian boleh membadalkan,’” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).

niat badal umroh

Niat Badal Umroh

Dalam menjalankan badal umroh maupun badal haji, semua ketentuan kedua ibadah tersebut berlaku, termasuk membaca niat badal haji atau badal umroh. Tujuan pelafalan niat ini yaitu untuk kemantapan niat dalam hati. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah buku. 

ويستحب التلفظ بالنية التي يريدها مما مر، لتأكد ما في القلب كسائر العبادات فيقول بقلبه وجوبا وبلسانه ندبا   

Artinya, “(Jamaah) dianjurkan untuk melafalkan niat ibadah (haji atau umrah) yang dia kehendaki sebagaimana penjelasan telah lalu untuk memantapkan hatinya, sebagaimana ibadah yang lain. Ia wajib menyatakan niat dalam hatinya dan sunah melafalkan dengan lisannya.”

Lalu bagaimanakah niat badal umroh itu? Berikut ini adalah niat badal umroh. 

نَوَيْتُ العُمْرَةَ عَنْ فُلَانٍ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى   

Nawaitul ‘umrata ‘an fulān (sebut nama jamaah umroh yang dibadalkan) wa ahramtu biha lillāi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja ibadah umrah untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan) dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala.”

Ada juga niat badal umroh lainnya yang bisa Anda baca. Berikut ini adalah lafal alternatif niat badal umroh. 

نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهاَ للهِ تَعَالَى عَنْ فُلَانٍ   

Nawaitul ‘umrata wa ahramtu biha lillāi ta‘ālā ‘an fulān (sebut nama jamaah umroh yang dibadalkan).

Artinya, “Aku menyengaja ibadah umroh dan aku ihram umroh karena Allah ta‘ala untuk si fulan (sebut nama jamaah yang dibadalkan).”

Niat badal umroh ini juga dijelaskan dalam buku berjudul Busyral Karim karya dari Syekh Sa’id bin Muhammad Ba’asyin. 

وإن حج أو اعتمر عن غيره قال نويت الحج أو العمرة عن فلان وأحرمت به لله تعالى ولو أخر لفظ عن فلان عن وأحرمت به لم يضر على المعتمد إن كان عازما عند نويت الحج مثلا أن يأتي به وإلا وقع للحاج نفسه   

Artinya : “Jika seseorang melaksanakan ibadah haji atau umroh untuk membadalkan orang lain, maka ia mengatakan, ‘Nawaitul hajja awil ‘umrata ‘an fulān wa ahramtu bihī lillāi ta‘ālā.’ Tetapi jika ia meletakkan kata ‘an fulān’ setelah kata ‘wa ahramtu bihī,’ maka tidak masalah menurut pandangan muktamad dengan catatan ia merencanakan pelafalannya di akhir. Tetapi jika tidak bermaksud melafalkannya, maka ibadah haji atau umroh yang dia lakukan jatuh untuk dirinya, (bukan untuk jamaah yang dibadalkannya).” 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai niat badal umroh. Perlu Anda ingat, badal umroh ini bisa dilakukan dengan beberapa persyaratan. Selain itu, tidak sembarang orang dapat mengerjakan badal umroh. 

Lafal dalam niat badal umroh juga merupakan hal yang penting. Sebab, apabila niat badal umroh yang dilafalkan tidak tepat, maka ibadah umroh yang Anda kerjakan akan jatuh untuk diri Anda sendiri. 

Travel Umroh Rawda merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umroh ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.  

Share the Post: