Ka’bah merupakan lokasi suci yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam melaksanakan ibadah mereka. Tempat ini didirikan oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, sesuai dengan perintah Allah SWT.
Irfan Sarhindi dalam karyanya berjudul “The Lost Story of Ka’bah” mengungkapkan bahwa informasi mengenai pembangunan Ka’bah dapat ditemukan dalam Surat Al Baqarah ayat 127.
Ayat tersebut menyatakan:
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Terjemahan: “Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), ‘Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Dalam buku “Ka’bah Rahasia Kiblat Dunia” oleh Muhammad Abdul Hamid Asy-Syarqarwi, dkk., diungkapkan bahwa Ka’bah diberi nama karena bangunan suci tersebut memiliki bentuk kubus. Pada masa itu, masyarakat Arab juga menggunakan istilah
“ka’bah” untuk menyebut rumah-rumah yang berbentuk persegi.
Ternyata, Ka’bah memiliki sejumlah nama lain yang dikenal di kalangan umat Muslim. Selain disebut Ka’bah, bangunan tersebut juga dikenal sebagai Baitullah dan Al Bait Al Atiq. Nama-nama ini juga disebut dalam ayat-ayat Alquran.
Nama Lain Ka’bah
Pembangunan Ka’bah yang disusun oleh Ibrahim dan Nabi Ismail mengandung makna yang tercermin dalam surat Al-Baqarah ayat 127:
“Dalam saat Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah, yaitu Ka’bah yang telah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Bersama putranya, Nabi Ismail, Ibrahim berdoa, ‘Wahai Allah, terimalah amal kebaikan dan doa kami ini. Sesungguhnya, hanya Engkau yang Maha Mendengar permohonan dari hamba-hambaMu. Engkau yang mengetahui keadaan mereka.'”
Tidak hanya sebagai tempat yang paling suci yang dikunjungi setiap bulan Dzulhijjah, serta menjadi kiblat bagi seluruh umat Muslim, ternyata Ka’bah juga memiliki nama lain.
Namun, mungkin belum semua orang mengetahui berbagai sebutan lain untuk Ka’bah. Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita mengenai agama Islam, penting untuk memahami penjelasan selanjutnya.
1. Baitullah
Baitullah merupakan istilah alternatif yang sangat umum digunakan oleh umat Muslim untuk merujuk kepada Ka’bah. Dalam bahasa Arab, Baitullah secara harfiah diterjemahkan sebagai “rumah Allah”. Pemakaian istilah ini dapat ditemukan dalam Surat Al Baqarah ayat 125 yang menyatakan:
اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ
وَاِذۡ بَوَّاۡنَا لِاِبۡرٰهِيۡمَ مَكَانَ الۡبَيۡتِ اَنۡ لَّا تُشۡرِكۡ بِىۡ شَيۡـًٔـا وَّطَهِّرۡ بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡقَآٮِٕمِيۡنَ وَ الرُّكَّعِ السُّجُوۡدِ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud.”
2. Al Bait Al Atiq
Alternatif nama lain untuk Ka’bah adalah Al Bait Al Atiq, yang bermakna sebagai “rumah yang bebas”. Dalam konteks ini, “bebas” merujuk pada pembebasan Ka’bah oleh Allah dari berbagai risiko atau bahaya.
Selain itu, konsep Al Atiq juga mencakup pembebasan manusia dari segala siksaan ketika berada di sekitar Ka’bah, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Al Imran ayat 97:
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia.
3. Al Bait Al Haram
Ibn Jauzi, sebagaimana disampaikan dalam buku “Sejarah Mekah,” menyatakan bahwa Ka’bah juga disebut sebagai ‘Haram.’ Nama ini berasal dari larangan untuk berburu dan merusak pepohonan di dalamnya, sehingga kebersihan dan kesucian Ka’bah dapat terjaga dan meliputi seluruh tanah suci.
جَعَلَ اللّٰهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيٰمًا لِّلنَّاسِ وَالشَّهْرَ الْحَرَامَ وَالْهَدْيَ وَالْقَلَاۤىِٕدَ ۗذٰلِكَ لِتَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۙ وَاَنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
“Allah telah menjadikan Ka‘bah rumah suci tempat manusia berkumpul. Demikian pula bulan haram, hadyu, dan qala’id. Yang demikian itu agar kamu mengetahui, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu,” (QS. Al-Ma’idah Ayat 97)
4. Qiblat
Seperti yang kita tahu, Ka’bah telah menjadi Qiblat bagi Umat Islam saat melakukan shalat, sehingga bisa dikatakan Ka’bah sebagai arah serempak Umat Islam dalam melakukan ibadah. Bahkan sudah dijelaskan dalam Surah Al Baqarah ayat 144.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
“Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan,” (QS. Al-Baqarah Ayat 144).
Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.
Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.
Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!