Mengenal Masjid Qiblatain : Saksi Perubahan Arah Kiblat Umat Islam dari Yerussalem ke Makkah

Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain merupakan salah satu bangunan bersejarah di kota Madinah. Bangunan ini juga menjadi salah satu tempat tujuan bagi umat muslim yang berkunjung ke Madinah. 

Sebelum Masjidil Haram, kiblat umat muslim ketika beribadah yaitu Baitul Maqdis. Proses pemindahan arah kiblat ini terjadi di Masjid Qiblatain.

Masjid Qiblatain

Pada awalnya, Masjid Qiblatain ini bernama Masjid Bani Salamah. Kemudian, namanya berubah menjadi Masjid Qiblatain yang berarti dua arah kiblat. 

Bangunan masjid ini dibangun dua tahun setelah Nabi Muhammad SAW tiba di kota Madinah. Kedatangan Rasulullah SAW beserta para sahabat ini bertujuan untuk menenangkan Ummu Bishr binti al-Bara yang ditinggal mati oleh keluarganya. 

Masjid Qiblatain ini berada di Quba tepatnya di atas bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, Madinah. Masjid ini berada sekitar 7 km dari Masjid Nabawi yang terletak di Madinah. 

Menurut sejarah Islam, Masjid Qiblatain menjadi saksi perpindahan arah kiblat yang sebelumnya di Masjid Al-Aqsa di Palestina ke Masjidil Haram. 

Baca Juga : Kisah Mualaf Pramugari Cantik Dapat Hidayah Islam Usai Antar Jamaah Umrah ke Jeddah

Peristiwa Perubahan Arah Kiblat

Perubahan arah kiblat terjadi saat Rasulullah SAW mengunjungi Madinah. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah salat zuhur di Masjid Bani Salamah. Beliau menjadi imam sementara sahabat dan masyarakat sekitar menjadi makmum. 

Pada dua rakaat pertama salat zuhur, Rasulullah SAW masih menghadap ke Baitul Maqdis yang terletak di Palestina. Kemudian malaikat Jibril menyampaikan wahyu mengenai perubahan arah kiblat. Wahyu ini disampaikan ketika Nabi Muhammad SAW baru menyelesaikan rakaat kedua. 

Dalam surat Al-Baqarah ayat 144, Allah SWT berfirman:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Artinya : “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Begitu menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad SAW langsung berpindah 180 derajat. Beliau yang diikuti oleh para jamaah melanjutkan salat zuhur dengan menghadap ke arah Masjidil Haram. 

Peristiwa perubahan arah kiblat ini bisa dikatakan terjadi dalam waktu yang singkat. Sebab, Rasulullah SAW tetap melanjutkan salat pada rakaat berikutnya dengan menghadap ke arah kiblat yang baru. 

Sejak peristiwa itulah, kiblat umat muslim ketika beribadah berubah dari Baitul Maqdis yang berada di Palestina menjadi Masjidil Haram. Karena peristiwa itu pula, Masjid Bani Salamah dikenal sebagai Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat. 

Masjid Qiblatain

Sejarah Arah Kiblat

Menurut sejarah, kiblat salat untuk semua nabi yaitu Baitullah yang terletak di Mekkah. Hal tersebut juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 96 berikut ini:

اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ

Artinya : “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia adalah Baitullah di Mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”

Sementara itu, Baitul Maqdis ditetapkan sebagai kiblat bagi sebagian nabi dari bangsa Israel. Baitul Maqdis ini berada di sebelah utara, sedangkan Baitullah berada di sebelah selatan. Oleh karena itulah, bisa dikatakan jika kedua bangunan ini saling berhadapan. 

Akan tetapi, peristiwa yang terjadi di Masjid Qiblatain telah mengubah arah kiblat berpusat pada satu titik yaitu Baitullah yang berada di Mekkah. 

Di dalam Masjid Qiblatain ini terdapat dua arah mihrab. Satu mihrab menghadap ke arah Mekkah, sedangkan satu mihrab lainnya menghadap ke arah Palestina. 

Baca Juga : Mengenal Wadi Al Aqeeq atau Lembah yang Diberkahi

Bangunan Masjid Al Qiblatain

Pada awalnya, bangunan masjid ini menggunakan material yang sederhana. Contohnya yaitu bata lumpur, pelepah, dan batang kelapa. 

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, masjid ini mengalami beberapa kali renovasi serta perluasan. Perluasan pertama terjadi pada tahun 706 Hijriah pada masa Khalifah Umar bin Abdulaziz. 

Pada awal tahun 1930-an, Raja Abdulaziz memerintahkan untuk melakukan renovasi pada masjid ini. Renovasi ini meliputi pembangunan menara, tembok di sekitar masjid, serta perluasan area masjid menjadi 425 meter persegi. 

Setelah pemerintah Arab Saudi merenovasi bangunan ini, masjid ini hanya fokus pada satu mihrab saja, yaitu mihrab yang menghadap ke arah Ka’bah yang berada di Mekkah. 

Bagian atap Masjid Qiblatain memiliki dua kubah kembar dengan ukuran yang berbeda. Kubah utama dengan ukuran yang lebih besar menunjukkan arah kiblat saat ini. Sementara kubah yang lebih kecil berfungsi sebagai pengingat arah kiblat masa lalu. 

Pada bagian interior Masjid Qiblatain terdapat garis silang kecil. Garis tersebut menunjukkan transisi pemindahan arah kiblat. 

Penutup

Demikian sejarah mengenai Masjid Qiblatain yang menjadi saksi pemindahan arah kiblat. Hingga kini, masjid ini masih digunakan sebagai tempat ibadah yang banyak dikunjungi umat muslim. 

Rawda Travel merupakan biro perjalanan umrah terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umrah ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umrah di Rawda Travel, seperti Paket Umrah Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umrah sekaligus berlibur ke Turki.

Share the Post: