Salah satu tempat menarik untuk dikunjungi saat berada di Turki adalah Masjid Hagia Sophia. Marilah mengenal Masjid Hagia Sophia Istanbul.
Apakah Anda memiliki keinginan untuk pergi ke Turki? Ada salah satu tempat bersejarah yang wajib Anda kunjungi ketika berlibur ke Turki, yaitu Masjid Hagia Sophia yang berada di Istanbul, Turki.
Mengenal Masjid Hagia Sophia Istanbul
Masjid Hagia Sophia merupakan salah satu bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO. Sejak dibangun pertama kali pada abad keenam, masjid ini telah memiliki sejarah panjang.
Hagia Sophia menjadi salah satu masjid sekaligus bangunan ikonik yang menjadi landmark di Istanbul, Turki. Awalnya, bangunan ini didirikan sebagai gereja bagi umat Kristen. Kemudian, pada tahun 1453 Masehi, bangunan ini diubah menjadi masjid pada masa Kekhalifahan Utsmaniyah. Akan tetapi, bangunan masjid ini dijadikan museum pada tahun 1934.
Setelah sekian lama menjadi museum, Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid pada tahun 2020. Hal tersebut atas putusan dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pengadilan administrasi utama Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum pada tanggal 10 Juli 2020.
Fakta Masjid Hagia Sophia
Berbagai perubahan pada Hagia Sophia, menyebabkan bangunan ini menyimpan banyak sejarah yang menarik untuk dibaca. Ada beberapa fakta menarik Masjid Hagia Sophia Istanbul yang dapat Anda pelajari. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Pada Awalnya Dibangun Sebagai Gereja
Fakta pertama Hagia Sophia adalah awalnya dibangun sebagai gereja. Bangunan ini menjadi gereja katedral agung untuk umat Kristen.
Gereja ini dibangun pada abad ke-6 Masehi, yaitu sekitar tahun 532 hingga 537 Masehi pada masa Kekaisaran Bizantium. Kemudian, bangunan ini menjadi Gereja Ortodoks Konstantinopel hingga masa Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453 Masehi.
2. Beberapa Kali Terbakar
Fakta Hagia Sophia yang kedua yaitu pernah beberapa kali terbakar. Hal tersebut terjadi karena konflik yang beberapa kali terjadi di kawasan sekitar bangunan ini.
Pada tahun 404 Masehi, terjadi perseteruan internal di keluarga Kaisar Arkadios yang akhirnya menyebabkan kerusuhan massal di Konstantinopel. Kerusuhan tersebut menyebabkan bangunan Hagia Sophia terbakar hingga tidak ada lagi yang tersisa dari bangunan tersebut.
Kaisar Theodosius II berinisiatif untuk membangun kembali gereja tersebut di lokasi yang sama pada tahun 415 Masehi. Bangunan gereja yang baru ini dibangun oleh arsitek Rinufus. Bangunan gereja ini dikenal dengan nama “Magna Ecclesia” yang berarti gereja besar.
Kemudian pada tahun 532 Masehi terjadi Revolusi Nika melawan Kaisar Justinian I. Peristiwa ini juga kembali menyebabkan bangunan Hagia Sophia terbakar hingga kerusakan parah pun tidak bisa dihindari.
Pada era Kaisar Justinian I, gereja tersebut baru dikenal kembali dengan menunjuk arsitek bernama Isidoros (Milet) dan Anthemius (Traller). Pembangunan Hagia Sophia yang ketiga ini selesai dalam kurun waktu 5 tahun. Kemudian, ibadah pertama digelar pada tanggal 27 Desember 537 Masehi.
3. Bangunan Diubah Menjadi Masjid pada Dinasti Ottoman
Fakta ketiga yaitu bangunan Hagia Sophia diubah dari gereja menjadi masjid pada masa Dinasti Ottoman. Pada tahun 1453 Masehi, Mehmed II yang berasal dari Dinasti Ottoman merebut Konstantinopel dari Kekaisaran Bizantium. Ia kemudian mengubah nama Konstantinopel menjadi Istanbul.
Dalam buku berjudul The Fall of Constantinople 1453 karya sejarawan bernama Steven Runciman, Mehmed II memasuki Konstantinopel menjelang hari berganti malam. Ia dikawal oleh Janissary Guards dan diikuti beberapa menterinya.
Ketika memasuki Hagia Sophia, Mehmed II mencegah salah satu pasukannya yang hendak melakukan perusakan. Salah satu ulama yang ikut bersamanya naik ke mimbar meneriakkan dua kalimat syahadat.
Kemudian, sejak saat itulah Hagia Sophia dialihfungsikan menjadi masjid. Ornamen mozaik khas Ortodoks Yunani ditutup dengan kaligrafi. Kaligrafi tersebut merupakan desain dari Kazasker Mustafa Izzet.
4. Beberapa Kali Renovasi Ketika Digunakan Sebagai Masjid
Fakta yang keempat yaitu bangunan Hagia Sophia telah mengalami beberapa kali renovasi ketika digunakan sebagai masjid. Renovasi awal yang dilakukan adalah dengan membangun sebuah menara kecil lalu membangun mihrab.
Renovasi selanjutnya yaitu dengan menambahkan dua lampu perak pada setiap sisi mihrab. Penambahan lampu perak ini dilakukan pada masa Kaisar Ottoman Kanuni Sultan Suleyman. Kemudian, di bagian atas kubah bangunan ini juga diberi sebuah bulan sabit dari emas.
Renovasi besar baru terjadi pada masa Sultan Abdul Mejid periode 1847 hingga 1849. Perbaikan tersebut dilakukan oleh arsitek bersaudara bernama Gaspare dan Giuseppe Fossati. Renovasi yang mereka lakukan meliputi menguatkan kubah, meluruskan kolom-kolom bangunan, dan membersihkan mozaik-mozaik.
5. Pernah Difungsikan sebagai Museum
Pada tahun 1935, Presiden Turki pertama sekaligus pendiri Republik Turki yang bernama Mustafa Kemal Ataturk mengubah fungsi bangunan Hagia Sophia dari masjid menjadi museum.
Museum ini kemudian menjadi salah satu destinasi wisata utama di Turki. Banyak wisatawan mancanegara yang mengunjungi museum ini.
6. Ditetapkan Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO
Fakta bangunan Hagia Sophia yang keenam yaitu ditetapkan sebagagi situs warisan dunia. Bangunan Hagia Sophia ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1985 sebagai bagian dari wilayah bersejarah yang berada di Istanbul. Bangunan Hagia Sophia ini dikatakan memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Tidak hanya itu, UNESCO juga mengatakan jika Hagia Sophia adalah mahakarya bidang arsitektur yang sangat unik. Mengapa demikian? Alasannya karena bangunan ini memiliki perpaduan antara Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Ottoman.
7. Hagia Sophia Difungsikan Kembali Sebagai Masjid
Fakta terakhir mengenai Hagia Sophia adalah bangunan ini difungsikan kembali menjadi masjid oleh Presiden Erdogan. Sebenarnya, pembicaraan mengenai pengalihfungsian Hagia Sophia menjadi masjid kembali sudah dilakukan sejak lama melalui petisi pada parlemen Turki.
Akan tetapi, baru di tahun 2020 pengadilan tinggi administrasi Turki menyatakan pembatalan keputusan kabinet 1934 yang mengubah bangunan Hagia Sophia menjadi museum.
Setelah beberapa jam ditetapkannya keputusan tersebut, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani keputusan untuk menyerahkan bangunan Hagia Sophia kepada Kepresidenan Urusan Agama Turki. Meskipun kembali menjadi masjid, umat non muslim masih tetap diperbolehkan untuk mengunjungi bangunan ini.
Penutup
Demikian artikel mengenal Masjid Hagia Sophia Istanbul. Bangunan yang begitu bersejarah ini ternyata menyimpan banyak fakta menarik untuk dibaca dan dipelajari.
Travel Umroh Rawda merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umroh ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.