Mengenal Bagian-Bagian Ka’bah yang Wajib Diketahui

Nama Lain Kabah

Melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci adalah dambaan setiap muslim, didorong oleh keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan mengunjungi Ka’bah, tempat ibadah pertama yang dibangun untuk manusia.

Selama ribuan tahun, Ka’bah telah menjadi tempat peribadatan paling suci dan signifikan bagi umat Islam.

Ka’bah dalam Quran

Allah Swt menetapkan Ka’bah sebagai kiblat bagi umat Muslim sejak tahun kedua Hijriah. Sejak saat itu, umat Muslim diwajibkan untuk melaksanakan salat menghadap Ka’bah.

Seluruh umat Islam juga memiliki tanggung jawab untuk menziarahinya, asalkan mereka mampu dan memenuhi syarat-syarat kunjungan.

Hal ini sesuai dengan ajaran Allah Swt dalam Al-Quran, seperti yang tercantum dalam surah Ali-Imran:

“Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk tempat ibadah manusia adalah Baitullah di Bakkah (Mekkah), yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, termasuk Maqam Ibrahim; siapa pun yang memasukinya akan merasa aman. Menunaikan ibadah haji adalah suatu kewajiban manusia terhadap Allah, khususnya bagi orang yang mampu menempuh perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam semesta.” (QS. Ali ‘Imran: 96-97)

Bagian-bagian Ka’bah

Ka’bah terletak di dalam kompleks suci Masjidil Haram. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka’bah dan menjadi pusat utama bagi jemaah haji dan umrah. Oleh karena itu, setiap bagian dari Masjidil Haram memiliki sejarah dan keutamaan yang unik. Mari kita mengenal beberapa bagian dari Ka’bah berikut ini:

1. Hajar Aswad

Hajar Aswad terletak di sisi timur Ka’bah dan dipercayai berasal dari surga. Beberapa wilayah mencatat bahwa Hajar Aswad awalnya berwarna putih, tetapi karena dosa-dosa manusia, warnanya berubah menjadi hitam. Saat berkunjung ke Ka’bah, disarankan bagi jemaah untuk mencium Hajar Aswad.

Namun, jika tidak memungkinkan, sudah cukup hanya dengan menyentuhnya atau memberikan isyarat dengan tangan atau jari.

2. Maqam Ibrahim

Selanjutnya, mari kita kenali Bagian-Bagian Ka’bah dan Masjidil Haram, dengan fokus pada Bagian kedua, yaitu Maqam Ibrahim.

Lokasi ini terletak di dalam Masjidil Haram, tepatnya di sisi timur Ka’bah. Meskipun disebut Maqam Ibrahim, tempat ini sebenarnya bukanlah makam dari Nabi Ibrahim, melainkan sebuah pijakan yang digunakan oleh Nabi Ibrahim saat membangun Ka’bah.

Saat mengunjungi Tanah Suci, disarankan bagi jamaah untuk melaksanakan salat di sisi belakang Maqam Ibrahim.

3. Hijir Ismail

Tempat ini dalam catatan sejarahnya adalah kediaman Nabi Ismail. Ketika berada di lokasi yang terletak di sisi utara Ka’bah, khususnya di antara Rukun Syami dan Rukun Iraqi, para jamaah dianjurkan untuk melaksanakan salat sambil mengenakan ihram, dengan menghadap ke arah Mizab Ar-Rahman.

Melakukan salat di Hijir Ismail diyakini setara dengan melaksanakan salat di dalam Ka’bah.

Hijir Ismail merupakan area di sebelah utara struktur Ka’bah, memiliki bentuk setengah lingkaran, dan dibangun oleh Nabi Ismail alaihissalam, yang juga termasuk dalam bangunan suci umat Islam.

Keseluruhan Ka’bah sendiri dibangun oleh Nabi Ibrahim, dan kemudian Nabi Ismail turut membantu ayahnya dengan membawa batu.

4. Mizab Ar Rahman

Mizab Ar-Rahman adalah sebuah struktur talang air yang terletak di puncak Ka’bah, menambah keindahan dan makna simbolis pada bangunan suci tersebut.

Terletak di tempat yang sangat strategis, Mizab Ar-Rahman memiliki peran penting selama ibadah haji dan umrah.

Ketika berada di dekat Mizab Ar-Rahman, para jamaah tidak hanya disarankan untuk mengagumi keindahan arsitektur dan desainnya, tetapi juga dianjurkan untuk merenung dan berdoa dengan tulus di hadapannya.

Menghadap Mizab Ar-Rahman saat berdoa dianggap sebagai sebuah bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah SWT.

5. Syadzarwan

Syadzarwan merupakan sebagian dari struktur yang melingkari dinding Ka’bah, terletak secara spesifik di sepanjang tepi bawah pondasi Ka’bah.

Bagian ini memiliki peranan dan kebermaknaan tertentu dalam konteks keberagaman elemen yang melibatkan Ka’bah, menambahkan kompleksitas serta keindahan pada arsitektur bangunan suci tersebut.

Berada di bagian bibir bawah pondasi Ka’bah, Syadzarwan dapat dianggap sebagai elemen penyangga yang turut memberikan karakteristik unik pada bagian tertentu dari bangunan suci umat Islam.

Keberadaannya di sekitar dinding Ka’bah menandai kesinambungan dan keharmonisan desain arsitektural di seluruh struktur tersebut.

6. Multazam

Multazam, yang terletak di dalam Masjidil Haram, dipercayai sebagai tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Lokasinya berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, membentuk bagian integral dari dinding Ka’bah yang kaya makna.

Keberadaan Multazam di tengah-tengah titik tersebut menambahkan dimensi spiritual dan keagungan pada pengalaman beribadah umat Muslim.

Dalam satu riwayat, dinyatakan bahwa Multazam memiliki keistimewaan khusus; jika seseorang bertaubat dan memohon ampun di tempat ini, Allah akan memberikan ampunan-Nya.

Keagungan dan kekhususan Multazam membuatnya menjadi tujuan yang sangat dicari oleh para jemaah haji dan umrah setelah menyelesaikan tawaf di sekitarnya.

7.  Rukun Yamani

Rukun Yamani terletak di sisi barat daya Ka’bah, secara spesifik berada sebelum mencapai Hajar Aswad saat melakukan tawaf. Lokasinya menghadap ke arah Yaman, yang memberikan nama khusus “Yamani” pada bagian ini. Saat berada di Rukun Yamani, para jemaah dianjurkan untuk melakukan usapan ringan pada struktur tersebut.

Penting dicatat bahwa dalam praktiknya, tidak ada tuntunan syariat yang menyarankan jemaah untuk mencium Rukun Yamani, memberikan isyarat dengan tangan, atau bahkan mengusapkan tangan ke wajah setelah melakukan usapan.

8. Rukun Al Iraqi

Rukun Al-Iraqi, seperti halnya Rukun Yamani yang menghadap ke arah Yaman, mendapatkan asal-usul nama dari letak geografisnya yang berlawanan dengan bagian Tenggara Iraq.

Keunikan ini menciptakan keterkaitan simbolis antara arsitektur suci Masjidil Haram dengan beberapa titik orientasi geografis yang signifikan.

Bagian Tenggara Iraq yang dihadapkan oleh Rukun Al-Iraqi menjadi titik referensi yang memperkaya makna dan konteks historis.

Dengan demikian, keberadaan Rukun Al-Iraqi tidak hanya sebagai elemen arsitektural semata, tetapi juga mencerminkan keterikatan Masjidil Haram dengan sejarah dan warisan budaya yang melibatkan berbagai wilayah di sekitarnya.

9. Selimut Ka’bah (Kiswah)

Kiswah merupakan kain berwarna hitam yang dihiasi tulisan kutipan Al Quran berwarna kuning emas. Merupakan pembungkus ka’bah yang terbuat dari sutra pilihan dan bersulam benang emas murni. Ukuran kiswah adalah 14 meter dengan tinggi 47 meter serta panjang dan beratnya mencapai 650 kilogram.

10. Sumur Zam Zam

Air Zamzam merupakan fenomena ajaib yang telah mengalir tanpa henti selama ribuan tahun dan menjadi sumber kehidupan bagi jutaan manusia setiap bulannya.

Dalam setiap era pemerintahan Islam, setiap khalifah senantiasa memberikan perhatian khusus terhadap pemeliharaan dan perbaikan Ka’bah, dan sumur Zamzam tidak terkecuali dari perhatian mereka.

Pentingnya sumur Zamzam dapat dipahami, mengingat setiap peziarah Makkah dan para penganut Islam meyakini bahwa air Zamzam mengandung berbagai manfaat dan berkah. Keberlanjutan aliran air Zamzam dan perawatannya oleh pemerintah selama bertahun-tahun telah menjadi bukti betapa pentingnya sumur ini dalam tradisi dan spiritualitas umat Islam.

Kesimpulan

Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.

Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.

Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!

Share the Post: