Inilah Mengapa lantai masjidil haram selalu terasa sejuk. Masjidil Haram di Makkah, sebuah monumen spiritual yang menjadi titik fokus bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia, bukan hanya sebuah tempat ibadah, tetapi juga sebuah simbol kekuatan, keindahan, dan kenyamanan.
Di tengah gemerlap kota suci Makkah, Masjidil Haram berdiri megah, menjulang tinggi dengan kemegahan arsitektur dan aura ketakjuban yang melingkupinya. Di dalamnya terdapat Kakbah, yang menjadi kiblat bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah shalat. Namun, satu misteri yang sering kali memikat perhatian para pengunjung adalah mengapa lantai masjidil haram selalu terasa sejuk, bahkan di tengah teriknya cuaca di Kota Makkah.
Rahasia dari kesejukan lantai ini ternyata terletak pada bahan yang digunakan: marmer Thassos. Marmer putih kristal ini, yang didatangkan langsung dari Pulau Thassos di Yunani, telah menjadi ciri khas Masjidil Haram sejak zaman Raja Khalid pada tahun 1398. Meskipun penggunaan marmer Thassos mungkin terdengar sederhana, namun keistimewaannya tak tertandingi.
Baca Juga: Imbauan Ulama Saudi untuk Menghiindari Selfie Berlebihan di Tanah Suci
Sejarah dan Karakteristik Marmer Thassos
Pulau Thassos, yang terletak di Laut Aegean, telah lama terkenal sebagai sumber marmer terbaik di Yunani. Marmer Thassos adalah jenis marmer paling putih dan langka di dunia. Keistimewaannya tidak hanya terletak pada warna putih kristal yang khas, tetapi juga pada butiran yang kecil dan padat. Ini membuatnya lebih efisien dalam memantulkan cahaya dan panas dibandingkan dengan jenis batuan alam lainnya.
Sejak zaman kuno, orang Yunani telah mengembangkan dan menggunakan marmer Thassos, mengakui kegunaannya yang istimewa dalam berbagai aplikasi, mulai dari bangunan istana hingga patung-patung yang memukau. Marmer Thassos dibedakan dari jenis marmer lainnya dengan warna putih kristalnya yang khas, yang memberikan sentuhan elegan dan mewah pada setiap struktur yang menggunakan bahan ini.
Penggunaan Marmer Thassos di Masjidil Haram
Penggunaan marmer Thassos di Masjidil Haram bukanlah kebetulan. Sebaliknya, itu adalah hasil dari pemilihan bahan yang sangat cermat untuk memastikan kenyamanan jemaah yang melaksanakan ibadah di tempat suci ini. Keputusan untuk menggunakan marmer Thassos sebagai bahan lantai di area tawaf (mataf) Masjidil Haram tidak hanya didasarkan pada keindahan estetika, tetapi juga pada sifat-sifat fisiknya yang unik.
Marmer Thassos tidak hanya memantulkan cahaya dengan indah, tetapi juga memiliki kemampuan alami untuk mengatur suhu. Ketebalan marmer Thassos yang mencapai lima sentimeter memungkinkannya untuk menyerap kelembapan melalui pori-pori kecilnya pada malam hari. Kemudian, pada siang hari, ia akan mengeluarkan kembali kelembapan yang diserapnya pada malam hari, menjadikannya tetap dingin bahkan pada suhu udara yang tinggi. Inilah yang membuat lantai di area tawaf Masjidil Haram selalu terasa sejuk, bahkan di tengah teriknya cuaca di Kota Makkah.
Proses Pemasangan dan Perawatan Marmer Thassos
Pemasangan marmer Thassos di Masjidil Haram bukanlah tugas yang mudah. Dibutuhkan tenaga profesional yang berpengalaman untuk memastikan setiap sudut lantai terpasang dengan sempurna. Marmer Thassos dipotong dengan presisi menggunakan teknologi canggih, kemudian dipasang secara teliti di setiap sudut, untuk menjamin kenyamanan jemaah saat melintas.
Selain itu, perawatan marmer Thassos juga merupakan hal yang penting untuk mempertahankan kualitasnya. Meskipun marmer Thassos terkenal akan kekuatannya, namun perawatan yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa keindahannya tetap terjaga dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perawatan rutin dan pengawasan yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa marmer Thassos di Masjidil Haram tetap dalam kondisi terbaiknya.
Manfaat Lain dari Penggunaan Marmer Thassos
Selain kesejukan yang terasa di lantai Masjidil Haram, penggunaan marmer Thassos juga memberikan manfaat lain bagi para jemaah. Marmer ini memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban di malam hari, menjadikannya nyaman bagi para jemaah yang melaksanakan ibadah pada waktu-waktu tertentu. Selain itu, keindahan estetika marmer Thassos juga menambah pesona dari Masjidil Haram, menjadikannya sebagai tempat yang tidak hanya suci, tetapi juga indah.
Kesimpulan
Kesejukan lantai Masjidil Haram bukanlah hanya sekadar kebetulan, melainkan hasil dari pemilihan bahan yang tepat dan pengerjaan yang cermat, menjadikannya sebagai salah satu keajaiban yang mengesankan bagi para pengunjung dan jemaah yang mengunjungi tempat suci ini. Itulah alasan mengapa lantai masjidil haram selalu terasa sejuk, memang karena pemilihan bahan yang tepat. Dengan kehadiran marmer Thassos, Masjidil Haram tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebuah karya seni yang memukau, yang menginspirasi dan mempesona para pengunjung dari seluruh penjuru dunia.
Baca Juga: Daftar Nama Khalifah Dinasti Utsmaniyah Dari Awal Sampai Akhir
