Munculnya air di tanah yang begitu gersang dan tidak memiliki tumbuhan satu pun merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam. Bahkan hingga kini, sumur zamzam tersebut masih menyimpan banyak air yang berlimpah.
Sejarah munculnya sumur zamzam ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kisah Nabi Ismail AS. Nabi Ismail AS adalah putra pertama Nabi Ibrahim AS dengan Siti Hajar. Sejak masih bayi, Nabi Ismail memiliki sejumlah mukjizat.
Penasaran bagaimana kisah munculnya sumur zamzam? Simak penjelasan berikut ini, yuk.
Sumur Zamzam
Dalam bahasa Arab, kata zamzam bermakna Al-Katsrah wal Ijtima’ yang artinya banyak, melimpah ruah. Dinamakan zamzam karena airnya yang melimpah, tidak akan surut selamanya, dan airnya yang berkah.
Lokasi sumur zamzam berada di sekitar 21 meter dari Ka’bah. Sumur zamzam ini dapat memompa air antara 11 hingga 18,5 liter per detik, sehingga dalam satu menit sumur zamzam ini dapat menghasilkan 660 hingga 1.110 liter dan menghasilkan 39.600 hingga 66.600 liter per jam.
Sumur zamzam memiliki diameter sekitar 1,46 hingga 2,66 meter. Kedalaman mata air hingga dasar sumur dapat mencapai 17 meter.
Pada awalnya, masyarakat mengambil air zamzam dengan alat manual seperti gayung dan ember atau dengan cara ditimba. Kemudian, pemerintah pun membangun sumur tersebut dengan pompa air yang dapat menyalurkan air ke kran-kran di sekitar sumur.
Sejarah Sumur Zamzam
Dalam buku berjudul Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya dari Rizem Aizid, dijelaskan bahwa awal mula munculnya air zamzam adalah ketika Siti Hajar serta Ismail kecil tinggal di tanah Mekkah yang masih begitu gersang seperti gurun. Pada kala itu, Siti Hajar memiliki keinginan yang kuat untuk tetap hidup dengan Ismail, putra yang begitu ia sayangi.
Namun, beban kehidupan yang ditanggung Siti Hajar semakin sulit sejak Nabi Ibrahim AS kembali ke Palestina. Bekal makanan dan minuman yang ia bawa semakin sedikit padahal ia masih harus menyusui Ismail kecil.
Pada saat itu, Nabi Ibrahim AS meninggalkan Siti Hajar dan Ismail atas perintah dari Allah SWT. Berikut ini adalah kisah saat Nabi Ibrahim AS meninggalkan istri dan anak yang disayanginya.
Siti Hajar bertanya kepada Nabi Ibrahim AS, “Wahai suamiku, apakah engkau sungguh-sungguh akan meninggalkan kami di tempat ini?”
Nabi Ibrahim AS pun menjawab, “Maafkan aku istriku, aku hanya menjalankan perintah dari Allah. Bertakwalah kepada Allah. Insya Allah Dia akan selalu melindungi kalian.”
Mengetahui hal tersebut adalah perintah dari Allah SWT, Siti Hajar pun menerimanya dengan ikhlas. Ia mengizinkan Nabi Ibrahim AS meninggalkan dirinya dan Ismail di tempat gersang tanpa air dan tumbuhan tersebut.
Semakin lama, air susu Siti Hajar pun mengering karena kekurangan makanan dan minuman. Ismail kecil pun mulai menangis.
Ismail terus menangis hingga membuat Siti Hajar cemas dan kebingungan. Karena tidak menemukan air maupun sesuatu yang dapat ia makan, Siti Hajar pun mulai berlari ke Bukit Shafa.
Ketika berada di atas Bukit Shafa, Siti Hajar juga tidak bisa menemukan apapun dan siapapun yang bisa dimintai pertolongan. Akhirnya, Siti Hajar pun menuruni bukit dan berlari menuju Bukit Marwa. Namun, lagi-lagi ia tidak bisa menemukan apapun di atas bukit tersebut.
Siti Hajar berlari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa sebanyak tujuh kali sembari memohon kepada Allah SWT untuk menolongnya dan putranya. Peristiwa berlari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa sebanyak tujuh kali itu pun kemudian menjadi salah satu rukun dalam ibadah haji yang disebut sa’i.
Akhirnya, Allah SWT pun mengutus Malaikat Jibril untuk memberikan pertolongan kepada Siti Hajar dan Ismail. Ketika Ismail menghentakkan kakinya ke tanah, muncullah air yang begitu berlimpah.
Siti Hajar yang pada saat itu mendengar suara air yang seperti binatang buas itu pun merasa ketakutan. Air tersebut mengalir dengan begitu derasnya. Bahkan kedua tangannya berusaha menggapai air yang mengalir dari tempat Ismail.
Air inilah yang kemudian dikenal sebagai air zamzam. Lebih lanjut, para ulama sepakat jika zamzam adalah air untuk minum Ismail dan ibunya, Siti Hajar.
Akan tetapi, ada perbedaan pendapat mengenai alasan munculnya air zamzam tersebut. Beberapa ulama lain berpendapat bahwa air zamzam tersebut muncul karena hentakan kaki Malaikat Jibril.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai kisah awal mula munculnya Sumur Zamzam yang tidak bisa dipisahkan dengan kisah Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar, dan Nabi Ismail AS. Dari kisah Siti Hajar di atas, kita dapat belajar untuk senantiasa ikhlas dan taat dengan perintah Allah SWT. Allah SWT selalu bersama dengan hambanya yang senantiasa berdoa dan mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Islam Anda, ya.
Travel Umroh Rawda merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umroh ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.