Bolehkah Wanita Umroh Sendiri tanpa mahram? Ini Aturan dan Prosedurnya

Bolehkah Wanita Umroh Sendiri tanpa mahram? Ini Aturan dan Prosedurnya

Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan kebijakan terbaru terkait pelaksanaan umroh, termasuk perubahan signifikan dalam aksesibilitas bagi perempuan yang hendak menjalani ibadah haji dan umroh.

Menurut Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, perempuan kini diberikan izin untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh tanpa keharusan ditemani oleh wali laki-laki atau mahram.

Pengumuman ini membuka peluang bagi perempuan dari berbagai negara di seluruh dunia untuk mengunjungi tempat-tempat suci Islam, termasuk Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah, tanpa memerlukan pendamping laki-laki.

Langkah ini mencerminkan semangat inklusivitas dan pemberdayaan perempuan dalam melaksanakan ibadah, serta membuka pintu akses yang lebih luas untuk melibatkan masyarakat muslim perempuan dalam ritual keagamaan.

Selain itu, dalam upaya untuk mempermudah pelaksanaan umroh, Pemerintah Arab Saudi juga mengumumkan kebijakan bahwa tidak ada batasan tertentu untuk visa umroh yang dikeluarkan bagi muslim di seluruh dunia. Kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan partisipasi umat Islam dalam merayakan momen-momen keagamaan dengan lebih leluasa dan efisien.

Istilah Mahram dalam Islam

Sebelum kita membahas mengenai hukum perempuan yang melakukan umroh tanpa mahram, penting bagi kita untuk memahami konsep mahram itu sendiri.

Seringkali kita menggunakan istilah “muhrim” untuk merujuk pada anggota keluarga yang tidak boleh dinikahi. Namun, sebenarnya istilah yang tepat adalah “mahram,” yang sebenarnya merujuk pada seseorang yang melakukan ihram.

Untuk lebih memahami makna mahram, kita perlu menyadari bahwa mahram adalah seseorang, baik perempuan maupun laki-laki, yang memiliki hubungan dekat dan tidak diizinkan untuk menikah satu sama lain.

Contohnya, termasuk dalam kategori mahram adalah ayah, ibu, kakak, adik, paman, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, konsep mahram juga mencakup pasangan lawan jenis yang tidak dapat membatalkan wudhu ketika bersentuhan, baik itu secara tidak sengaja atau pun sengaja.

Dalam hubungan antara dua individu yang memiliki status mahram, sentuhan fisik diizinkan, seperti bersalaman, tanpa membatalkan kebersihan ritual.

Penting untuk dicatat bahwa seseorang dianggap memiliki hubungan mahram melalui tiga sebab, yaitu keturunan, sesusuan, dan hubungan pernikahan sesuai dengan norma syariat Islam.

Dengan pemahaman yang benar tentang konsep mahram, kita dapat mengevaluasi hukum perempuan yang menjalani umroh tanpa mahram dengan landasan pemahaman yang lebih komprehensif.

Adapun secara keseluruhan, beberapa aturan baru umrah yang disampaikan Tawfiq Al-Rabiah dalam lawatannya ke Indonesia, antara lain:

1. Tidak ada lagi syarat mahram untuk jemaah umrah perempuan

2. Masa berlaku visa umrah diperpanjang menjadi 90 hari, dari semula hanya 30 hari

3. Syarat kesehatan bagi jemaah umrah ditiadakan, termasuk jemaah asal Indonesia. Salah satunya syarat vaksinasi meningitis

4. Tidak ada lagi batasan terkait umur bagi calon jemaah umrah, dari semula maksimal 65 tahun

Wanita Umroh Sendiri Tanpa Mahram

Mayoritas ulama dari keempat mazhab menegaskan bahwa seorang perempuan tidak boleh melakukan perjalanan umroh atau haji tanpa didampingi oleh suami atau mahramnya (lihat, ).

Meskipun demikian, terdapat pandangan dalam mazhab Syafi’i yang memperbolehkan tindakan tersebut dengan persyaratan (a) perempuan harus ditemani oleh individu yang dapat dipercaya; (b) perjalanan tersebut harus aman dari potensi fitnah. Imam Nawawi, dalam Al-Majmuk Syarah Muhazab halaman 8/342, menyatakan:

قال الماوردي: ومن أصحابنا من جوَّز خروجها مع نساء ثقات، كسفرها للحج الواجب، قال: وهذا خلاف نص

الشافعي، قال أبو حامد: ومن أصحابنا من قال: لها الخروج بغير محرم في أي سفر كان, واجبًا كان أو غيره

ولا يجوز في التطوع وسفر التجارة والزيارة ونحوهما إلا بمحرم. وقال بعض أصحابنا: يجوز بغير نساء ولا امرأة إذا كان الطريق آمنًا. وبهذا قال الحسن البصري وداود، وقال مالك : لا يجوز بامرأة ثقة : وإنما يجوز

بمحرم أو نسوة ثقات

Artinya:

Al-Mawardi berkata: Sebagian ulama mazhab Syafi’i membolehkan keluarnya wanita dengan beberapa perempuan yang dapat dipercaya seperti dalam perjalanan untuk haji wajib. Al-Mawardi berkata: Ini berbeda dengan pendapat Imam Syafi’i. Abu Hamid Al-Ghazali berkata: Sebagian ulama mazhab Syafi’i berpendapat: Boleh bagi wanita untuk keluar tanpa mahram dalam perjalanan apapun baik perjalanan wajib atau lainnya.

Tidak boleh dalam haji sunnah dan perjalanan bisnis, ziyarah, dan lainnya kecuali dengan mahram. Sebagian ulama mazhab Syafi’i berkata: Boleh melakukan perjalanan tanpa ditemani banyak wanita atau satu wanita apabila jalannya aman. Pendapat ini didukung oleh Hasan Al-Basri dan Dawud. Malik berkata: Tidak boleh kalau hanya dengan satu wanita. Yang boleh apabila dengan mahram atau banyak wanita.

Imam Nawawi dalam Al-Majmuk, hlm. 7/‏86, menyatakan:

إذا لم يتيسر للمرأة الخروج للحج مع زوجها أو أحد محارمها ،كان لها أن تحج مع رفقة مأمونة ، فيهم جمع من النساء موثوق بهن (اثنتان فأكثر)‏ ، ويجوز مع امرأة واحدة فى حج الفرض ، بل صرح فقهاء المذهب للمرأة أن تخرج وحدها عند الأمن فى حج الفريضة ، أما فى حج النفل ، فليس لها الخروج مع نسوة ، ولو كثرن ، ولا تسافر فى النفل إلا مع زوج أو ذى رحم لأنه سفر غير واجب

Artinya:

Apabila sulit bagi istri keluar haji bersama suaminya atau salah satu mahramnya maka ia boleh berhaji dengan wanita lain yang dipercaya dua atau lebih. Dan boleh bersama satu wanita dalam haji fardhu. Bahkan ahli fiqih madzhab Syafi’i menjelaskan wanita boleh keluar sendirian apabila aman dalam melaksanakan haji wajib (haji pertama kali). Sedangkan pada haji sunnah, maka wanita tidak boleh keluar bersama sesama wanita walaupun banyak juga tidak boleh melakukan perjalanan (haji) sunnah kecuali dengan suami atau kerabat mahram karena itu perjalanan yang tidak wajib.

Keadaan yang Membolehkan Wanita Umroh Sendiri

Namun, para ulama bersepakat bahwa safar wanita tanpa mahram atau tanpa suami DIBOLEHKAN dalam beberapa keadaan:

  1. Pergi hijrah dari negeri kafir ke negeri Islam.
  2. Khawatir pada keadaan diri wanita.
  3. Jika ditahan dan berhasil melarikan diri.
  4. Melunasi utang dan mengembalikan barang titipan (wadi’ah).
  5. Rujuk dari nusyuz (pembangkangan pada suami).
  6. Saat safar wajib menjalani ‘iddah ketika suami meninggal dunia atau talak baa-in.

Syarat Wanita Umroh Sendiri

Bolehnya safar wanita tanpa mahram atau tanpa suami jika ada alasan yang disyariatkan atau diperbolehkan. Syarat yang membolehkan wanita bersafar tanpa mahram atau tanpa suami adalah:

  1. Jalan dipenuhi rasa aman.
  2. Selamat dari godaan.
  3. Safar wanita ditemani oleh wanita yang tsiqqah (terpercaya). 
  4. Mengenakan pakaian syari serta memperhatikan akhlak dan adab islami.
  5. Safarnya dengan angkutan umum dan ditemani wanita yang terpercaya.
  6. Mukim atau menetap dengan wanita terpercaya yang dikenal dengan ketakwaan dan berakhlak yang lurus.

Kesimpulan

Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah jakarta. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.

Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.

Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!

Share the Post: