Sobat Umroh, berangkat Haji merupakan keinginan bagi umat muslim. Namun apakah Anda tahu mengenai haji mabrur? Berikut ini tentang arti haji mabrur dari Rawda Umroh. Yuk simak penjelasannya berikut ini.
Menjadi Haji yang mabrur adalah harapan bagi semua umat muslim. Saat menunaikan ibadah haji ke tanah suci merupakan impian bagi semua umat muslim. Lalu apakah Anda tahu tentang arti haji mabrur?
Arti haji mabrur ini memiliki sejumlah keutamaan yang sangat baik untuk umat muslim. Banyak syarat dan ciri – ciri mabrur sesuai dengan ketentuan dalam syariat Islam.
Haji memiliki hukum wajib bagi umat muslim yang sudah memenuhi sejumlah syarat dan rukun ibadah haji termasuk dalam mampu dalam proses pelaksanaannya. Seseorang umat muslim menunaikan ibadah haji apabila baik secara finansial dan fisik.
Arti haji mabrur dapat tercapai saat seorang muslim terdorong untuk berangkat ibadah haji dan memenuhi semua syarat dan rukun yang ditentukan. Menurut bahasa arti haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah SWT.
Menurut istilah arti haji mabrur adalah haji yang dapat terwujud jika umat muslim melaksanakan ibadah sesuai dengan petunjuk dari Allah SWT dan Muhammad SAW. Tentunya dengan memperhatikan syarat, rukun, niat, dan hal – hal yang wajib lainnya harus dipenuhi selama ibadah berlangsung. Dalam pelaksanaan haji secara mabrur umat muslim harus menghindari segala laranga dalam ibadah haji untuk mencapai kemabruran tersebut.
Memaknai Haji Mabrur
Arti haji mabrur, mabrur dalam bahasa berasal dari al mabrur dan al birru. Al birru memiliki arti kebaikan atau kebajikan. Dengan begitu al hajjul mabruru merupakan haji yang diberikan kebaikan dan kebajikan. Dari sisi istilah haji mabrur merupakan haji yang diterima oleh Allah kemudian memberikan dampak pada kebaikan diri serta akan bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu, al hajjul mabrur menjadi impian dari orang yang melaksanakan jamaah haji melalui tahapan.
Mabrur juga telah dijelaskan dalam kamus Al Munawwir Arab-Indonesia yang memiliki makna ibadah haji yang diterima pahalanya oleh Allah SWT. Hal ini tentunya sejalan dengan pendapat beberapa pendapat ulama mengenai haji mabrur. Mabrur juga tidak datang secara tiba – tiba. Namun harus tetap diusahakan mulai dari sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan ibadah haji.
Imam Nawawi dalam syarah Muslim menjelaskan tentang arti haji mabrur yang tidak tercampuri oleh kemaksiatan atau dosa karena imbalannya mendapatkan surga Allah. Oleh sebab itu, makna haji mabrur sering disebut sebagai haji yang tidak dikotori oleh dosa dan tanpa ada unsur kesombongan dalam ibadahnya tersebut. Makna haji mabrur juga dapat mengacu kondisi tanpa dosa yang diambil dari kata ‘al-birr’ memiliki arti kebaikan atau ketaatan.
Dalam kitab Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa yang merupakan karya Jalaluddin As-Suyuthi menyebutkan bahwa bukti seorang muslim telah meraih haji mabrur saat kembali menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Bagi umat muslim pun harus terus berusaha mengurangi perbuatan maksiat sepulangnya dari tanah suci untuk berhaji.
Syarat Menjadi Haji Mabrur
Setelah mengetahui arti haji mabrur, untuk mencapai haji mabrur berikut ini syarat – syarat untuk meraih haji yang mabrur.
1. Meluruskan Niat haji
Syarat pertama untuk meraih haji mabrur adalah meluruskan niat selama melaksanakan ibadah haji. Niat merupakan faktor penting dalam pelaksanaan ibadah baik sholat, puasa, umroh, hingga ibadah haji. Niat juga menjadi pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya.
Penting bagi jamaah haji untuk mengetahui niat haji sebagai rukun pertama dalam ibadah haji. Sebab niat yang lurus akan menjaga kemurnian dari tujuan ibadah haji. Niat haji sering diistilahkan dengan ihram.
Menurut Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab Ihram tentang ihram sebagai niat haji adalah ‘Ihram merupakan niat dalam hati yakni melaksanakan ibadah haji atau umroh. Menurut Imam An-Nawawi niat haji tidak hanya dilafalkan dan diiringi dengan lafal talbiyah saja, namun juga perlu untuk dimantapkan dalam hati.
2. Memahami syarat wajib dan rukun haji
Untuk meraih haji yang mabrur umat muslim perlu untuk memahami rukun haji sesuai dengan aturan yang diperintahkan oleh Allah SWT. Syarat haji juga sebagai syarat wajib yang harus dilakukan oleh setiap jamaah haji.
Jika seseorang muslim tidak melakukan rukun haji maka ibadahnya dianggap tidak sah. Oleh sebab itu, biasanya para jamaah haji harus mendapatkan bekal mengenai rukun dan wajib haji sebelum pergi ke tanah suci.
3. Khusyuk selama melaksanakan haji
Syarat menjadi haji mabrur adalah setiap umat muslim harus khusyuk supaya ibadah yang dilakukan dapat mendapatkan ridho dari Allah SWT. Agar ibadah khusyuk umat muslim perlu untuk mengetahui pemahaman tentang ibadah haji, makna haji, dan kesadaran tentang keagungan Allah SWT.
Persiapan mencapai Haji Mabrur
Mencapai haji mabrur tentu harus melakukan aktivitas yang mencapai haji mabrur. Berikut ini beberapa persiapannya.
1. Manasik Haji
Persiapan mencapai haji mabrur yang dapat dilakukan ialah memahami ajaran agama Islam dengan baik dan manasik haji. Hal ini karena amalan ibadah yang tidak disertai dengan ilmu maka akan sia – sia.
2. Berangkat dengan uang halal
Persiapan mencapai haji mabrur adalah berangkat dengan rejeki yang halal. Jangan sampai untuk menggunakan uang hasil curian atau korupsi untuk berangkat haji karena ibadahnya tidak akan diterima. Tidak boleh untuk menggunakan uang curian sebagai kepentingan ibadah.
3. Meningkatkan amal ibadah
Persiapan mencapai haji mabrur yakni meningkatkan amal ibadah seperti menyiapkan diri dengan meningkatkan serta menyempurnakan amal ibadah.
Pelaksanaan Haji
Pelaksanaan haji tentunya memastikan bahwa syarat, rukun, wajib haji terlaksana dengan baik. Sunnah – sunnah haji juga harus dipahami termasuk hal yang terlarang untuk dijauhi. Melaksanakan amal perbuatan yang sah secara syar’i juga belum tentu diterima.
Sesuatu dapat dianggap sah atau tidak diukur dengan ketentuan fiqh haji. Mengenai diterima atau tidak hal tersebut merupakan otoritas Allah. Haji mabrur tentunya berkaitan dengan diterimanya ibadah oleh Allah SWT>
Arti haji mabrur berarti seseorang dapat berubah apabila sebelumnya dalam pelaksanaan ibadah secara personal sering bolong menjadi tidak lagi. Seorang haji mabrur juga tidak menggunjing dan memiliki hubungan yang baik dan lebih intim kepada Allah.
Seorang haji yang mabrur juga meningkatkan kualitas hubungan sosial atau horizontal termasuk menjauhi larangannya seperti rafats, fusuq, dan jidal. Haji mabrur setelah jamaah selesai menunaikan ibadah haji ia memiliki kemampuan untuk menjauhi yang dilarang dalam haji sehingga dapat terwujud kohesi sosial dan hubungan sosial akan menjadi positif. Setelah kepulangan haji, tentunya juga memiliki empati terhadap orang lain termasuk dalam solidaritas sosial.
Hadist Perkara Solidaritas Sosial yang Dapat Dilakukan Umat Muslim
Sebagai umat muslim tentunya wajib berbuat baik kepada siapapun termasuk berempati kepada orang lain dan memupuk rasa solidaritas sosial. Berikut ini beberapa hadis yang menjelaskan perkara tentang empati dan solidaritas sosial.
Afsyussalam
Bagi umat muslim hendaknya menyebarkan kedamaian. Setiap bertemu orang lain sesama umat muslim dapat memberikan salam maka niscaya akan menebarkan kedamaian. Kita sebagai umat tentunya menghadirkan faktor pendamai di tengah masyarakat. Dalam hadist “Fi ayyi ardhin tatho’ anta mas’uulun ‘an islaamiha” yang artinya “dimana bumi dipijak engkau bertanggung jawab atas kedamaian diatasnya”.
Ath’imuth-tha’aam
Bagi umat muslim dapat memberikan makan orang yang membutuhkan makan sebagai bentuk solidaritas sosial.
Washilul arham
Sesama umat muslim hendaknya menyambung tali kekerabatan misalnya ketika sudah akrab bukan lagi silaturahmi namun merawat kekerabatan dengan tidak memutus persahabatan.
Washallu bil laili wannasu niyaam
Umat muslim meningkatkan hubungan secara personal vertikal kepada Allah misalnya dengan sholat malam, tidak ada riya’ namun bermuhasabah mengadu kepada Allah.
Jannata bis saalam
Jika hal – hal baik dilakukan oleh umat muslim maka akan terhantarkan masuk surga dengan damai.
Syarat Wajib Ibadah Haji
Setelah mengetahui arti haji mabrur, dalam pelaksanaannya juga harus mematuhi syarat wajib ibadah haji. Berikut ini beberapa syarat wajib ibadah haji:
– Beragama Islam
– Dewasa atau baligh
– Berakal sehat
– Merdeka bukan budak atau hamba sahaya
– Mampu secara finansial, fisik, serta mental
– Khusus wanita wajib memiliki mahram
Rukun Haji
Selain syarat wajib ibadah haji, tentunya pelaksanaan haji memiliki rukun yang sesuai dengan aturan Allah. Rukun ini sangat penting dan harus ditaati oleh semua jamaah haji supaya pelaksanaan ibadah sah. Rukun haji juga masuk dalam pelaksanaan ibadah haji. Berikut ini rukun dari ibadah haji.
1. Ihram
Rukun haji pertama adalah ihram. Ihram juga sering disebut sebagai niat. Seseorang yang berhaji dan berihram dalam keadaan suci menandai dimulainya ibadah haji untuk setiap jamaah. Pelaksanaan ihram ini dimulai dengan membacakan niat hingga mengenakan pakaian ihram untuk menutup aurat dan menjaga kebersihan.
2. Wukuf
Rukun haji kedua adalah wukuf di padang arafah. Wukuf menjadi inti dari proses pelaksanaan ibadah haji. Pelaksanaan wukuf di waktu ketika seluruh jamaah hai dari ebrbagai negara berkumpul bersama di padang Arafah untuk melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk.
Waktu wukuf ketika tergelincirnya matahari yakni masuknya waktu dzuhur tanggal 9 dzulhijjah hingga matahari terbit di 10 dzulhijjah.
3. Tawaf
Rukun haji ketiga yakni tawaf. Tawaf dilakukan setelah berihram dan wukuf. Pada pelaksanaan tawaf para jamaah haji melakukan ritual berjalan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Pelaksanaan tawaf ifadhah yang menjadi rukun ketiga haji ini dilakukan ketika jamaah berada di Mina untuk melempar jumrah kemudian kembali ke Mekkah.
4. Sa’i
Rukun haji keempat adalah Sa’i atau berjalan kaki atau berlari – lari kecil bolak balik sebanyak tujuh kali dari bukit Shafa ke Marwah dan begitu sebaliknya. Ketika melintasi kawasan antara bukit Shafa dan Marwah para jamaah haji laki – laki disunnahkan untuk berlari kecil sedangkan untuk para jamaah perempuan disunnahkan berjalan cepat.
5. Tahallul
Rukun haji kelima ialah tahallul atau mencukur rambut yang dilaksanakan setelah jamaah haji selesai dalam melaksanakan Sa’i. Apabila sudah melaksanakan tahallul jamaah haji dapat mengganti pakaian ihram menjadi pakaian biasa yang menutup aurat.
6. Tertib
Rukun haji terakhir yakni tertib atau semua rukun hendaknya dilakukan secara tertib dan berurutan sesuai dengan anjuran yang berlaku.
Ciri – Ciri Haji Mabrur
Haji Mabrur merupakan haji yang memiliki keutamaan. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits Bukhari bahwa “Tiada balasan bagi haji mabrur selain surga”. Dalam hadist lainnya, beliau menyebutkan “Jihad yang paling utama bagi kalian (kaum perempuan) adalah haji mabrur.” Oleh sebab itu, wajar apabila setiap muslim mengharapkan haji mabrur.
Haji mabrur dapat dicirikan dengan perubahan perilaku menjadi lebih taat kepada Allah SWT setelah pelaksanaan haji. Selain itu, beberapa ciri – ciri haji mabrur lainnya antara lain lisannya semakin terjaga, senang untuk mempererat silaturahmi dan menuntut ilmu agama.
Seorang haji yang mabrur jika akan gemar sholat berjamaah dan bersedekah, hatinya khusyuk dalam mengingat Allah, serta menyadari bahwa selalu dalam pengawasannya. Umat muslim yang berhaji mabrur juga akan ikhlas menerima keadaan apapun saat seorang muslim mengalami kerugian, masalah fisik, atau keuangan.
Seorang haji mabrur akan terus berusaha untuk meninggalkan dosa yang biasa dilakukan sebelumnya, meninggalkan persahabatan dengan orang yang memberikan pengaruh buruk, dan berusaha menjalin persahabatan dengan orang – orang shaleh. Umat muslim yang haji mabrur akan mengamalkan amalan – amalan wajib bagi seorang muslim karena memikirkan kehidupan di akhirat.
Nah informasi diatas mengenai arti haji mabrur dan cara memperolehnya. Semoga dari informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menjadi motivasi untuk bisa berangkat haji.
Bagi Anda yang belum memiliki finansial cukup untuk berhaji, Anda dapat menunaikan ibadah umroh terlebih dahulu.
Bagi Anda yang ingin menunaikan ibadah umroh namun belum menemukan biro keberangkatan umroh, Rawda travel sebagai biro umroh terpercaya menyediakan paket umroh plus turki. Tentunya dengan paket umroh hemat dan berkualitas di area Jabodetabek salah satunya umroh Jakarta.
Segera konsultasikan keberangkatan Anda bersama Rawda Travel untuk menunaikan ibadah Umroh Anda !