Arab Saudi Himbau untuk Tidak Tidur di Masjidil Haram bagi Para Jamaah Haji dan Umrah

Beberapa hari yang lalu, saya baca berita yang cukup penting banget buat teman-teman yang mau atau sedang menjalankan ibadah haji dan umrah. Jadi, Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini menghimbau supaya jamaah tidak tidur di Masjidil Haram. Awalnya saya agak bingung juga sih, “Lho, emangnya salah ya tidur di masjid?” Tapi setelah saya baca lebih dalam, ternyata ada alasan yang cukup masuk akal kenapa hal itu disampaikan.

Nah, di artikel ini Rawda Travel umroh plus turki mau sharing info itu ke teman-teman semua, dengan gaya santai aja ya. Biar kita bisa paham bareng-bareng kenapa tidur di masjid, khususnya di Masjidil Haram, itu sebaiknya dihindari.

Kenapa sih tidak boleh tidur di Masjidil Haram?

Pertanyaan ini juga muncul di pikiran saya pertama kali. Soalnya, banyak jamaah (termasuk dari Indonesia) yang kadang capek setelah thawaf atau sa’i, terus istirahat sebentar, bahkan sampai ketiduran. Tapi menurut berita dari Republika, ternyata pihak otoritas Masjidil Haram sekarang mulai lebih tegas dalam soal ini.

Jadi katanya, tidur di dalam masjid bisa mengganggu kenyamanan dan kelancaran ibadah jamaah lain. Bayangin aja, masjid sebesar itu penuh sesak sama jamaah, apalagi pas musim haji. Kalau banyak yang tidur-tiduran di dalam area thawaf atau jalan menuju ka’bah, otomatis bisa menghambat orang lain yang lagi ibadah.

Selain itu, ada juga kekhawatiran soal keamanan dan kebersihan. Orang yang tidur di lantai masjid bisa membuat lalu lintas jamaah jadi sempit, bahkan bisa menimbulkan kecelakaan kecil, kayak tersandung atau jatuh. Belum lagi kalau ada barang-barang mereka yang berserakan.

Tapi… bolehkah tidur di Masjidil Haram?

Ini yang bikin banyak orang bertanya-tanya: bolehkah tidur di Masjidil Haram? Kalau dilihat dari segi hukum Islam sendiri, tidur di masjid itu sebenarnya nggak dilarang. Bahkan Nabi Muhammad SAW dulu juga pernah tidur di masjid. Tapi, konteksnya beda.

Sekarang ini, jumlah jamaah yang datang ke Masjidil Haram sangat besar. Jadi kondisi dan situasinya nggak bisa disamain kayak zaman dulu. Nah, otoritas masjid menghimbau bukan karena mau melarang ibadah atau kebaikan, tapi karena mereka ingin menjaga kenyamanan semua jamaah. Jadi, kalau bisa tidur ya di hotel atau penginapan masing-masing.

Dan satu lagi, pihak keamanan Masjidil Haram juga mulai menertibkan jamaah yang terlihat tidur-tiduran di area ibadah. Jadi, kalau teman-teman nekat, bisa aja ditegur atau disuruh pindah.

Banyak Jamaah yang Nggak Tahu

Nah ini nih, yang bikin peraturan ini agak susah dijalankan. Banyak jamaah yang belum tahu tentang aturan ini. Mereka mikirnya, tidur sebentar sambil nunggu waktu shalat itu nggak papa. Apalagi kalau capek banget, pasti godaan buat rebahan itu kuat banget.

Tapi ya balik lagi, demi kenyamanan bersama, lebih baik kita ikutin aja himbauannya. Kalau memang ngantuk banget, lebih baik keluar sebentar, cari tempat yang memang diperbolehkan untuk istirahat.

Kalau udah pada tahu begini, mungkin teman-teman bisa kasih tau juga ke keluarga atau tetangga yang mau umrah atau haji. Kasih pemahaman bahwa bolehkah tidur di Masjidil Haram itu bukan cuma soal boleh atau nggaknya secara agama, tapi juga soal kepentingan umum.

Gimana Kalau Lagi Nunggu Waktu Shalat?

Saya pribadi juga pernah mikir, “Kalau misalnya udah di masjid dari jam 2 pagi, terus shalat Subuh masih lama, masa nggak boleh istirahat dulu?” Nah, ini memang agak tricky ya.

Kalau cuma duduk sambil merem sebentar, kayaknya sih nggak masalah. Tapi jangan sampai posisi kita benar-benar tidur kayak di rumah, apalagi sampai bawa selimut atau karpet sendiri. Itu yang biasanya bikin petugas masjid datang dan menegur.

Kita juga bisa pilih area masjid yang memang agak sepi dan nggak mengganggu arus jamaah. Tapi tetap inget, jangan lama-lama dan jangan sampe ganggu yang lain ya.

Kesimpulan

Dari semua info di atas, bisa disimpulkan bahwa tidur di Masjidil Haram itu bukan soal bolehkah tidur di Masjidil Haram dari sisi agama aja, tapi lebih kepada soal kenyamanan, keamanan, dan tata tertib.

Himbauan dari Pemerintah Arab Saudi ini tujuannya baik kok. Mereka cuma mau memastikan semua jamaah bisa ibadah dengan nyaman dan aman. Jadi, kita sebagai tamu Allah juga harus ikut menjaga adab dan aturan saat berada di Tanah Suci.

Kalau teman-teman masih bingung atau ragu, mending konsultasi ke pembimbing haji atau umrah masing-masing sebelum berangkat. Biar nggak salah paham dan bisa lebih siap menghadapi situasi di sana.

Dan terakhir, yuk sama-sama saling mengingatkan. Soalnya ibadah bukan cuma soal hubungan kita dengan Allah, tapi juga soal bagaimana kita memperlakukan sesama jamaah.

Jadi, mulai sekarang kalau ditanya “bolehkah tidur di Masjidil Haram?”, jawabannya adalah: lebih baik jangan, demi kebaikan semua orang.

Hubungi kami

Cukup Chat Whatsapp

Kami akan memandu Anda dari mulai persiapan, pemberangkatan sampai kepulangan ke Tanah Air nanti.

You cannot copy content of this page