Apa itu raudhah? Berikut penjelasan lengkap mengenai Raudhah yang dibahas mulai dari arti pengertian, letak, serta tata cara doanya. Raudhah adalah salah satu tempat yang paling dicari dan dihormati oleh umat Islam, terutama oleh mereka yang berziarah ke Madinah. Raudhah memiliki makna yang sangat mendalam, baik dari segi sejarah maupun spiritualitas.
Dalam konteks sejarah, Raudhah menjadi saksi bisu dari perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan Islam. Dari segi spiritualitas, Raudhah disebut sebagai “taman surga”, sebuah istilah yang mencerminkan betapa istimewanya tempat ini di mata Allah SWT. Jamaah haji dan umrah sering kali menganggap kunjungan ke Raudhah sebagai puncak dari perjalanan spiritual mereka di Tanah Suci.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang apa itu Raudhah, letaknya, keutamaan beribadah di sana, serta tata cara berdoa yang benar ketika berada di Raudhah.
Baca Juga: Apa Hikmah Dibalik Melaksanakan Umrah? Ini Jawabannya
Apa Itu Raudhah? Arti dan Keutamaan Raudhah
Secara etimologis, kata “Raudhah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “taman”. Namun, dalam konteks Islam, Raudhah merujuk pada area suci di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang memiliki keutamaan luar biasa. Raudhah bukan sekadar tempat yang indah, tetapi juga simbol dari rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
“Maa baina baitii wa minbarii rawdhatan min riyaadil jannah”
Artinya: “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.”
Sabda ini tidak hanya memberikan penghormatan kepada tempat tersebut, tetapi juga menegaskan bahwa Raudhah adalah tempat yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Umat Islam yang beribadah di Raudhah diyakini akan mendapatkan berkah yang luar biasa. Hal ini juga mengapa Raudhah disebut sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Doa-doa yang dipanjatkan di tempat ini diyakini lebih cepat diijabah oleh Allah SWT, karena kedekatan spiritual yang dirasakan oleh setiap jamaah di sana.
Raudhah bukan hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. Di tempat inilah Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT, memimpin sholat, dan mengajarkan Islam kepada para sahabatnya. Setiap langkah yang dilakukan oleh Rasulullah di Raudhah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Islam. Oleh karena itu, beribadah di Raudhah bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW.
Letak Raudhah
Raudhah terletak di dalam Masjid Nabawi, Madinah, salah satu masjid terbesar dan terpenting dalam sejarah Islam. Secara spesifik, Raudhah berada di antara rumah Rasulullah SAW, yang kini menjadi makam beliau, dan mimbar yang dahulu digunakan oleh Rasulullah untuk berdakwah. Tempat ini ditandai dengan tiang-tiang berwarna putih dan karpet berwarna hijau, yang berbeda dari karpet di bagian lain Masjid Nabawi.
Raudhah memiliki luas sekitar 330 meter persegi, dengan dimensi sekitar 22 meter dari arah timur ke barat dan 15 meter dari arah utara ke selatan. Meski luasnya tidak terlalu besar, tempat ini selalu dipenuhi oleh jamaah yang ingin merasakan kedekatan spiritual dengan Rasulullah SAW. Di dalam sejarah, Raudhah adalah tempat di mana Rasulullah SAW sering kali beribadah dan berkumpul bersama para sahabatnya. Tempat ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan di masa awal perkembangan Islam di Madinah.
Keistimewaan letak Raudhah tidak hanya terletak pada posisinya yang strategis di dalam Masjid Nabawi, tetapi juga pada makna historisnya. Rumah Rasulullah SAW yang terletak di sebelah Raudhah kini menjadi makam beliau, yang juga menjadi salah satu tempat yang paling dihormati dan diziarahi oleh umat Islam. Setiap jamaah yang berkunjung ke Masjid Nabawi pasti ingin berziarah ke makam Rasulullah SAW dan berdoa di Raudhah, sebagai bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Tips dan Trik Bagi Calon Jemaah Haji dan Umroh agar Terhindar dari Hipertensi
Keutamaan dan Anjuran Beribadah di Raudhah
Beribadah di Raudhah memiliki keutamaan yang sangat besar. Tempat ini tidak hanya dikenal sebagai “taman surga”, tetapi juga sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
صَلاَةٌ فِي مَسْجِدِي هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ، إِلَّا المَسْجِدَ الحَرَام
“Sholaatun fii masjidii haadzaa khairun min alfi sholaatin fiimaa siwaahu, illal masjidal haraam”
Artinya: “Satu sholat di masjid saya (Masjid Nabawi) ini lebih baik daripada seribu sholat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram.”
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan sholat di Masjid Nabawi, terutama di Raudhah. Umat Islam yang beribadah di sini diyakini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Selain itu, Raudhah juga dianggap sebagai tempat yang sangat mustajab untuk berdoa. Banyak jamaah yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memohon ampunan, meminta keberkahan, dan berdoa untuk segala hajat mereka di tempat yang penuh rahmat ini.
Berbagai jenis ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan di Raudhah antara lain sholat wajib, sholat sunnah, zikir, dan i’tikaf. Banyak ulama yang menyarankan agar jamaah memperbanyak sholat sunnah di Raudhah, karena pahala yang akan diperoleh sangat besar. Selain itu, zikir dan doa yang dilakukan di Raudhah juga diyakini memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan tempat lain. I’tikaf di Raudhah juga menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang ingin merasakan kedekatan spiritual dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Tata Cara Berdoa di Raudhah
Untuk dapat beribadah dengan khusyuk di Raudhah, ada beberapa tata cara dan adab yang perlu diperhatikan oleh setiap jamaah. Salah satu hal yang paling penting adalah niat yang tulus dan ikhlas sebelum memasuki Raudhah. Sebelum memasuki area Raudhah, disarankan untuk membersihkan diri dan memperbarui niat, sehingga ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT.
Setelah memasuki Raudhah, dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ , رَبِّ أَدْخِلْنِى مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِى مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لىِ مِنْ لَدُنْكَ سُلْطاَناً نَصِيْراً , أَللَّـهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ , وَاغْفِرْ لىِ ذُنُوْبِى وَافْتَحْ لىِ أَبْواَبَ رَحْمَـِكَ وَأَدْخِلْنِى فِيْهاَ ياَ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Lafaz:
“Bismillaahi wa ‘alaa millati rasuulillaah. Rabbi adkhilnii mudkhala shidqin wa akhrijnii mukhraja shidqin waj’al lii min ladunka sulthaanan nashiiraa. Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, waghfir lii dzunuubii waftah lii abwaaba rahmatika wa adkhilnii fiihaa yaa arhamar raahimiin.”
Artinya: “Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah, Ya Allah, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar dan keluarkanlah aku dengan cara keluar yang benar, dan berikanlah kepadaku kekuasaan yang menolong dari sisi-Mu. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarga beliau, ampunilah dosaku, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu, dan masukkanlah aku ke dalamnya, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”
Doa ini mengandung permohonan kepada Allah SWT agar setiap langkah kita dilindungi dan diberkahi. Setelah membaca doa ini, jamaah dianjurkan untuk melakukan sholat dua rakaat sebagai tanda syukur dan penghormatan kepada Allah SWT. Sholat ini bisa dilakukan dengan niat sholat sunnah mutlak atau sholat hajat, sesuai dengan hajat dan niat masing-masing jamaah.
Setelah sholat, jamaah bisa melanjutkan dengan membaca zikir, doa-doa lainnya, atau hanya duduk merenung dan merasakan kedekatan dengan Allah SWT. Tidak ada batasan khusus mengenai doa yang bisa dipanjatkan di Raudhah, karena setiap doa yang keluar dari hati yang tulus akan diterima oleh Allah SWT. Namun, disarankan untuk berdoa dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan, serta memohon segala kebaikan untuk diri sendiri, keluarga, dan umat Islam secara umum.
Ketika berdoa di Raudhah, jamaah juga dianjurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Rasulullah SAW. Salah satu bacaan shalawat yang bisa dibaca adalah:
السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خِيَرَةَ اللهِ، اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ اْلمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ اْلخَلَائِقِ أَجْمَعِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِكَ وَأَهْلِ بَيْتِكَ وَأَزْوَاجِكَ وَأَصْحَابِكَ أَجْمَعِيْنَ، اَلسَّلَام ُعَلَيْكَ وَعَلَى سَائِرِ النَّبِيِّيْنَ وَجَمِيْع عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. جَزَاك َاللهُ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَنَّا أَفْضَلَ مَا جَزَى نَبِيًّا وَرَسُوْلًا عَنْ أُمَّتِهِ، وَصَلَّى عَلَيْكَ كُلَّمَا ذَكَرَكَ ذَاكِرٌ وَغَفَلَ عَنْ ذِكْرِكَ غَافِلٌ، أَفضَلَ وَأَكْمَلَ مَا صَلَّى عَلَى أَحَدٍ مِنَ اْلخَلْقِ أَجْمَعِيْنَ.
Lafaz:
“Assalamu ‘alaika yaa Rasullallah, assalamu ‘alaika yaa Nabiyallah, assalamu ‘alaika yaa Khiyarotallah, assalamu ‘alaika yaa Habiballah, assalamu ‘alaika yaa Sayyidal Mursalin wa Khataman Nabiyyin, assalamu ‘alaika yaa Khairal khalaiki ajma’in, assalamu ‘alaika wa ‘alaa aalika wa ahli baitika wa azwajika wa ashabika ajma’in, assalamu ‘alaika wa ‘alaa saa-irin nabiyyin wa jami’i ‘ibaadillahish sholihin. Jazakallahu ‘anna yaa Rasulullah afdhola ma jaza nabiyyan wa rasulan ‘an ummatihi, wa sholla ‘alaika kullama zakaraka zakirun wa ghofala ‘an zikrika ghofilun, afdhola wa akmala ma sholla ‘alaa ahadin minal kholqi ajma’in.”
Artinya: “Semoga keselamatan tercurah kepadamu wahai Rasulullah, keselamatan tercurah kepadamu wahai Nabi Allah, keselamatan tercurah kepadamu wahai pilihan Allah, keselamatan tercurah kepadamu wahai kekasih Allah, keselamatan tercurah kepadamu wahai pemimpin para rasul dan penutup para nabi, keselamatan tercurah kepadamu wahai sebaik-baik makhluk seluruhnya. Semoga keselamatan tercurah kepadamu dan keluargamu, serta kepada semua yang engkau cintai, termasuk para istri, sahabat, dan seluruh nabi serta hamba Allah yang saleh. Semoga Allah memberikan balasan terbaik kepada engkau, wahai Rasulullah, sebagaimana balasan yang terbaik yang diberikan kepada seorang nabi dan rasul atas umatnya. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat kepadamu setiap kali ada yang menyebut namamu, dan semoga engkau diberikan pahala yang sempurna.”
Penutup
Raudhah adalah tempat yang sangat istimewa dan penuh berkah bagi umat Islam. Dengan segala keutamaannya, tempat ini menjadi tujuan utama bagi jamaah haji dan umrah untuk beribadah dan berdoa. Selain memiliki nilai spiritual yang tinggi, Raudhah juga menghubungkan kita dengan sejarah awal Islam dan perjuangan Rasulullah SAW. Setiap langkah menuju Raudhah diharapkan membawa keberkahan dan ridha dari Allah SWT. Semoga setiap doa yang kita panjatkan di Raudhah diterima oleh Allah SWT, dan semoga kita semua diberikan kesempatan untuk berziarah ke tempat yang mulia ini.
Dengan memahami makna dan keutamaan Raudhah, semoga kita semua dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Raudhah bukan hanya sekadar tempat, tetapi juga simbol dari kedekatan kita dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Setiap kali kita berdoa di Raudhah, kita mengingat perjuangan Rasulullah dan berharap agar Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memberikan kita kehidupan yang penuh berkah dan rahmat.
Sebagai agen biro perjalanan umroh Jakarta, Rawda Travel menawarkan berbagai pilihan paket untuk Anda, termasuk paket umroh hemat dan paket umroh plus Turki. Rawda Umroh telah memiliki izin resmi dan melayani berbagai jamaah dari seluruh Indonesia. Testimoni positif yang diterima oleh Rawda adalah bukti dari kepercayaan dan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Baca Juga: Sejarah Hajar Aswad, Batu Mulia yang Berada Di Sudut Kabah