Tempat Berkah: Multazam, Tanah Suci yang Mustajab untuk Berdoa

Tempat Berkah: Multazam, Tanah Suci yang Mustajab untuk Berdoa

Tanah suci Mekkah dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Salah satu tempat di Mekkah yang mustajab untuk berdoa adalah Multazam

Multazam menjadi salah satu tempat yang paling ingin dikunjungi oleh para jamaah haji dan umroh. Hampir semua umat muslim yang menunaikan ibadah haji maupun umroh bercita-cita untuk dapat berdoa di Multazam.

Apa Itu Multazam? 

Dalam sebuah buku berjudul Bimbingan Lengkap Haji dan Umroh karya Ust. M. Syukron Maksum, Multazam merupakan tempat dimana Allah SWT mengharuskan atas diri-Nya untuk menerima permohonan dari setiap orang yang tulus kepada-Nya. 

Multazam merupakan dinding Ka’bah yang letaknya berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah dan berjarak sekitar 2 meter. Multazam menjadi tempat utama bagi para jamaah haji dan umroh untuk berdoa kepada Allah SWT. Biasanya, para jamaah akan berdoa di Multazam ini setelah selesai melaksanakan thawaf. 

Ada juga sumber lain yang menjelaskan mengenai Multazam. Dalam sebuah buku berjudul Tapak Sejarah Seputar Makkah dan Madinah karya H. Muslim Nasution, nama Multazam berasal dari kata ‘iltazama fulanan’ yang artinya ‘memeluk di fulan’. Berdasarkan pengertian tersebut maka Multazam dimaknai sebagai tempat memeluk. 

Makna kata Multazam tersebut diambil dari kisah Nabi Muhammad SAW yang memeluk Ka’bah di tempat tersebut. Berdasarkan riwayat, Rasulullah SAW pernah meletakkan dada, pipi, dan kedua telapak tangannya pada dinding Ka’bah atau di Multazam. Beliau melakukannya bersama dengan para sahabatnya. 

Oleh karena itulah, Multazam dipercaya sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Hal tersebut juga disebutkan dalam sebuah hadis dimana Rasulullah SAW bersabda, 

الْمُلْتَرَمُ مَوْضِعٌ يُسْتَجَابُ فِيْهِ الدُّعَاءُ مَا دَعَا اللَّهَفِيْهِ عَبْدٌ إِلا اسْتَجَابَهُ

Artinya : “Multazam adalah tempat dikabulkannya doa. Apa yang diminta seseorang kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya.”

Tempat Berkah: Multazam, Tanah Suci yang Mustajab untuk Berdoa

Menempelkan Tubuh di Multazam sebagai Sunnah Nabi

Dalam sebuah buku berjudul Dahsyatnya Umrah yang merupakan karya dari Dr. Khalid Abu Syadi, dikatakan bahwa menempelkan tubuh di Multazam merupakan salah satu sunnah Nabi. Pada sebuah hadis, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menempelkan dada serta wajahnya di Multazam. 

Menempelkan tubuh di Multazam ini memiliki makna khusus. Dengan menempelkan tubuh pada Multazam, seorang hamba memiliki kesempatan untuk taqarrub atau menampakkan rasa cintanya pada Baitullah serta Allah SWT. 

Tidak hanya itu, dengan menempelkan tubuh di Multazam, hamba tersebut akan mendapatkan keberkahan. Mengapa demikian? 

Sebab tubuh mereka bersinggungan dengan Ka’bah. Selain itu, setiap anggota tubuh hamba tersebut yang pernah bersentuhan dengan batu Ka’bah atau Hajar Aswad akan terlindungi dari api neraka. 

Sunnah untuk menempelkan tubuh di Multazam juga menjadi kesempatan bagi para jamaah haji dan umroh untuk memohon ampunan dan ketenangan kepada Allah SWT. Bisa diibaratkan bahwa seseorang yang berdoa di Multazam seperti seorang pendosa yang bergantung pada baju seseorang yang ternodai haknya. 

Apa artinya? Artinya, jamaah haji dan umroh yang berdoa di tempat ini akan merasa jika dirinya tidak memiliki tempat lain untuk kembali kecuali kepada Allah SWT. Selain itu, umat muslim yang berdoa di tempat ini juga akan merasa tidak ada tempat lain untuk memohon pertolongan selain kepada Allah SWT. 

Oleh karena itulah, seorang ulama Hasan Bashri akan menempelkan tubuhnya ketika dirinya melihat Multazam. Ia juga berpesan kepada orang-orang yang menyertainya, “Kalian biarkan aku sehingga aku mengakui dosa-dosaku di hadapan Allah SWT.”

Tata Cara Berdoa di Multazam

Untuk berdoa di Multazam, ada beberapa tata cara yang dapat jamaah haji dan umroh lakukan. Berikut ini adalah petunjuk untuk berdoa di tempat mustajab di tanah suci Mekkah berdasarkan kitab Sunan Abu Daud. 

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ، حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى بْنُ الصَّبَّاحِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: طُفْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ فَلَمَّا جِئْنَا دُبُرَ الْكَعْبَةِ قُلْتُ: أَلَا تَتَعَوَّذُ؟ قَالَ: نَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ، ثُمَّ  مَضَى حَتَّى اسْتَلَمَ الْحَجَرَ وَأَقَامَ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْبَابِ، فَوَضَعَ صَدْرَهُ وَوَجْهَهُ وَذِرَاعَيْهِ وَكَفَّيْهِ هَكَذَا وَبَسَطَهُمَا بَسْطًا، ثُمَّ قَالَ: هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ

Artinya: “Musaddad telah bercerita kepadaku, Isa bin Yunus bercerita kepadaku, Mutsanna bin Sabbah bercerita kepadaku, dari Amr bin Syuaib, dari ayahnya, ia berkata: Aku sedang bertawaf bersama Abdullah (Abdullah bin Umar). Ketika kami berada di belakang Baitullah, aku bertanya: tidakkah kamu memohon perlindungan?! Abdullah bin Umar menjawab: Kami berlindung kepada Allah dari panasnya siksaan api neraka. Setelah selesai, Abdullah mengusap Hajar Aswad dan berdiri di antara rukun (Hajar Aswad) dan pintu Ka’bah, lalu merapatkan dada, muka, kedua siku, dan kedua telapak tangannya, kemudian Abdullah bin Umar berkata: seperti inilah aku melihat Rasulullah  melakukannya,” (Sunan Abu Daud dalam bab Multazam, juz 2/181)

Berdasarkan kitab Sunan Abu Daud serta Sunan Ibn Majah, ada beberapa tata cara berdoa di Multazam. 

  1. Menyelesaikan thawaf terlebih dahulu. 
  2. Melakukan shalat sunnah di belakang Ka’bah (Maqam Ibrahim) setelah melaksanakan thawaf. 
  3. Berdoa agar dilindungi dari siksa neraka. 
  4. Mengusap rukun (Hajar Aswad). 
  5. Berdiri di antara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. 
  6. Merapatkan dada, kedua telapak tangan, serta bagian wajah seperti pipi di Multazam. 

Ada doa yang dapat Anda panjatkan ketika berada di Multazam.

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَكَ  وَيُكَافِئُ مَزِيْدَكَ  أَحْمَدُكَ بِجَمِيْعِ مَحَامِدِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَم أَعْلَمْ وَعَلَى جَمِيْعَ نِعَمِكَ مَا عَلِمْتُ مِنْهَا وَمَا لَمْ أَعْلَمْ  وَعَلَى كُلِّ حَالٍ  اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ  اللهم أَعِذْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  وَأَعِذْنِيْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ  وَقَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ وَبَارِكْ لِيْ فِيْهِ  اللهم اجْعَلْنِيْ مِنْ أَكْرَمِ وَفْدِكَ عَلَيْكَ وَأَلْزِمْنِيْ سَبِيْلَ اْلإِسْتِقَامَةِ حَتَّى أَلْقَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: Ya Allah, bagi-Mu pujian, (dengan) pujian yang meliputi seluruh anugerah-MU. Aku bersyukur pada-Mu atas segala macam pemberian-Mu, baik yang kuketahui ataupun yang tidak kuketahui, dan atas segala nikmat-Mu, baik yang kuketahui ataupun yang tidak kuketahui, dan atas segalanya. Ya Allah, shalawat dan salam semoga tercurahkan pada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk, lindungi pula aku dari segala kejelekan, cukupi aku dengan segala yang Engkau berikan kepadaku, dan berkahi aku dalam rezeki tersebut. Ya Allah, jadikan aku sebagai tebusan yang terbaik terhadap-Mu, dan tetapkan aku pada jalan yang istiqamah hingga aku kelak bertemu dengan-Mu, wahai Tuhan semesta alam.

Penutup

Demikian penjelasan mengenai tempat mustajab untuk berdoa. Semoga umat muslim memiliki kesempatan untuk berdoa di tempat ini. 

Travel Umroh Rawda merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari biro perjalanan umroh ini. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.  

Share the Post: