7 Perbedaan Tata Cara Umroh dan Haji Secara Detail
Meskipun umroh dan haji memiliki tujuan yang sama, namun terdapat banyak perbedaan dalam pelaksanaannya. Berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan tata cara umroh dan haji secara detail untuk memperdalam pengetahuan Anda seputar pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
1. Pengertian Haji dan Umroh
Secara harfiah, Haji adalah salah satu rukun Islam yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan memiliki kemampuan transportasi untuk menjalankannya. Haji dilaksanakan setahun sekali pada bulan Dzulhijjah, dalam rangkaian ibadah yang terjadi di Makkah, Saudi Arabia.
Haji merupakan salah satu pilar utama Islam dan termasuk dalam “Rukun Islam” yang kelima. Setiap Muslim yang ingin melaksanakan haji harus melalui proses tertentu, termasuk pendaftaran melalui badan umum haji di negara masing-masing dan mengikuti prosedur serta tata cara haji yang telah ditentukan. Ibadah haji melibatkan serangkaian ritual, seperti thawaf di Ka’bah, wukuf di Arafah, lempar jumrah, dan lainnya. Melalui pelaksanaan haji, Muslim diharapkan dapat mengalami spiritualitas, meningkatkan keimanan, serta mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan umroh, di sisi lain, adalah ibadah kunjungan ke Baitullah di Makkah yang dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu tertentu saat terjadi haji. Umroh tidak diwajibkan, tetapi dianggap sebagai ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat dilakukan lebih dari sekali dalam hidup seorang Muslim. Meskipun memiliki beberapa perbedaan dalam tata cara pelaksanaannya, umroh mencakup beberapa ritual penting seperti thawaf, sai (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah), dan tahallul (mencukur atau memotong rambut). Umroh dapat dilaksanakan dengan lebih fleksibel dan dapat menjadi alternatif bagi mereka yang tidak mampu melaksanakan haji.
2. Perbedaan Rukun Ibadah
Perbedaan antara haji dan umroh yang pertama yaitu dari segi rukun ibadah. Berikut tahapan atau rangkaian ibadah haji:
- Ihram berniat melaksanakan haji dan dilakukan di Miqat. Untuk jamaah Indonesia, ihram dilaksanakan di Jeddah.
- Wukuf di padang Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai subuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.
- Thawaf di Masjidil Haram dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali putaran. Diawali dan diakhiri di Hajar Aswad dan melakukan putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri.
- Sa’i atau berlari kecil dari bukit Shafa menuju bukit Marwah sebanyak 7 kali.
- Tahallul atau mencukur rambut minimal 3 helai setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
Sedangkan pada rukun umroh tidak melakukan wukuf di Arafah. Berikut rincian rukun ibadah umroh:
- Ihram atau berniat mengawali ibadah umroh.
- Thawaf yang dilakukan dengan cara mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
- Sa’i atau berlari kecil dari bukit Shafa menuju bukit Marwah.
- Tahallul atau mencukur rambut.
Adanya rukun dalam pelaksanaan ibadah menjadi syarat keabsahan ibadah yang sedang dilakukan. Hal ini juga berlaku pada ibadah haji dan ibadah umroh. Rukun pada ibadah haji dan umroh bisa dinilai batal jika tidak dilakukan atau tidak diganti dengan membayar denda.
3. Waktu Pelaksanaan
Perbedaan tata cara umroh dan haji secara detail selanjutnya yaitu ada pada waktu pelaksanaan. Ibadah haji dilakukan pada bulan Syawal, Zulkaidah, hingga 9 Dzulhijjah atau malam ke-10 Dzulhijjah, yaitu malam lebaran Idul Adha. Namun, sebagian besar rukun haji harus dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Hanya rukun ihram saja yang bisa dilaksanakan pada bulan-bulan tersebut.
Sedangkan ibadah umroh bisa dilaksanakan kapanpun tanpa terikat oleh waktu-waktu tertentu. Apabila Anda sudah memiliki kesempatan dan sumber daya yang memadai, maka bisa melaksanakan umroh kapanpun dan pada bulan-bulan apapun.
4. Hukum Ibadah
Jika dilihat dari segi hukum ibadahnya, haji dan umroh memiliki perbedaan. Melaksanakan ibadah haji termasuk ke dalam rukun islam yang kelima sehingga hukumnya wajib bagi umat islam yang mampu. Sedangkan hukum ibadah umroh adalah sunnah. Hal ini dikarenakan ibadah umroh dianggap sebagai penyempurna ibadah yang selayaknya dilaksanakan oleh umat muslim.
Pada mazhab Hanafi dan Maliki menyatakan bahwa ibadah umroh hukumnya sunnah. Namun, pada mazhap Syafi’i dan Hambali menyatakan bahwa ibadah umroh hukumnya wajib.
5. Kewajiban yang Harus Dijalankan
Terdapat kewajiban yang apabila ditinggalkan dapat membatalkan ibadahnya, Namun jamaah bisa menggantinya dengan dam atau denda. Pada ibadah haji ada 5 kewajiban yang perlu dilakukan, yaitu:
- Melakukan Ihram dari Miqat.
- Bermalam atau mabit di Muzdalifah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
- Bermalam di Mina pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
- Melempar jumrah
- Thawaf wada’ atau thawaf yang dilakukan sebagai perpisahan sebelum meninggalkan Makkah.
Sedangkan dalam umroh hanya ada 2 kewajiban yaitu ihram dan menjauhi larangan-larangan ihram.
6. Kompensasi untuk Kesalahan
Kedua ibadah, haji dan umroh, memiliki sistem kompensasi untuk mengatasi kesalahan atau pelanggaran tertentu yang mungkin terjadi selama perjalanan atau pelaksanaan ibadah. Dalam haji, terdapat ritual yang disebut “dam” atau pembayaran denda yang dikenakan sebagai kompensasi atas kesalahan tertentu, seperti memakai wangi-wangian atau menjalani kegiatan tertentu yang dilarang selama ihram. Sistem ini diterapkan sebagai bentuk penyelesaian dan pemurnian spiritual. Sementara dalam umroh, jika terjadi kesalahan dalam pelaksanaan ritual, umumnya dilakukan pembayaran denda atau berkurban hewan sebagai ganti. Kompensasi ini menunjukkan pentingnya menjalankan ibadah dengan penuh kesadaran dan kepatuhan terhadap tata cara yang telah ditentukan.
7. Durasi Ibadah
Perbedaan tata cara umroh dan haji secara detail dapat dilihat dari durasi ibadahnya. Ibadah haji memiliki rukun atau serangkaian hal yang harus dilakukan. Oleh karena itu, durasi pelaksanaannya lebih lama jika dibandingkan dengan umroh.
Pada umumnya, ibadah haji bisa diselesaikan dalam waktu sekitar 1 minggu saja. Namun, bagi jamaah reguler dari Indonesia menghabiskan waktu mencapai 40 hari di Tanah Suci. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya tambahan aktivitas yang perlu dilakukan. Selain menyelesaikan rukum atau rangkaian haji, jamaah juga melakukan umroh, ziarah, atau Arbain yang dilakukan di Masjid Nabawi.
Di sisi lain, umroh memiliki durasi pelaksanaan yang lebih singkat. Umumnya, pelaksanaan ibadah umroh memakan waktu sekitar 9 sampai 12 hari perjalanan. Durasi pelaksanaan umroh juga dipengaruhi oleh paket umroh yang Anda pilih. Paket umroh yang ditambah dengan mengunjungi negara-negara di Timur Tengah akan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Rawda Travel Umroh Plus Turki menyajikan paket umroh yang terorganisir dengan baik ditambah dengan adanya tour leader profesional dan berpengalaman. Bersama Rawda Travel, ibadah umroh Anda akan berjalan dengan aman dan nyaman. Kunjungi website resmi Rawda Travel di https://rawdaumroh.com/.
Sekian penjelasan mengenai perbedaan tata cara umroh dan haji secara detail. Semoga dengan berbagai informasi di atas dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam serta memperkaya pengetahuan Anda seputar ibadah haji dan umroh.