Mengenal Makam Ibrahim, Pijakan Nabi Ibrahim Saat Membangun Kakbah

Mengenal Makam Ibrahim, Pijakan Nabi Ibrahim Saat Membangun Kakbah

Maqam Ibrahim merupakan batu dengan jejak kaki yang konon berasal dari nabi Ibrahim. Bentuk batu ini hampir persegi panjang dengan panjang dan lebar sekitar 40 cm, serta tinggi sekitar 20 cm. Warnanya kekuningan dan putih kemerahan.

Di atas batu ini, terdapat jejak kaki setebal 10 cm dengan jejak jari yang kurang jelas. Saat ini, panjang jejak kaki di permukaan batu adalah 27 cm dan lebarnya 14 cm, yang berkurang menjadi 22 cm panjang dan 11 cm lebar di bagian dalam.

Terdapat sekitar 1 cm ruang antara kedua jejak kaki tersebut. Seiring waktu, jejak kaki ini menjadi lebih besar di bagian atas akibat gesekan tangan yang menyentuhnya untuk berkah (meskipun menyentuh batu untuk berkah tidak memiliki tradisi atau signifikansi dalam Islam).

Pada abad ke-8 (abad ke-2 Hijriyah), batu ini patah menjadi beberapa bagian dan disatukan dengan menggunakan perak serta dilapisi emas.

Otto Shrine

Nih, jaman Ottoman dulu, Maqam Ibrahim (yang kiri) dibangun kayak tempat ziarah gitu, pake kubah kecil di atasnya, lihat aja kayak Bab Bani Shaybah yang kanan.

Setelah Saudi take over, bangunan ini beserta beberapa yang lain di dalam area Mataf dirobohkan, terus diganti deh sama kotak kayu yang ditutupin lembaran besi di atas Station of Abraham.

Zaman Saudi

Jaman Saudi, sampai tahun 1967, ada bangunan kayu berukuran tiga kali enam meter di atas Maqam Ibrahim yang bikin repot para jamaah waktu mau tawaf. Pemerintah Saudi kemudian mau pindahin Maqam Ibrahim ke deket Bab Bani Shayba, tapi nggak jadi karena protes dari ulama-ulama Muslim dan malah digantiin sama silinder emas.

Modern Gold Casing

Saat ini, Maqam Ibrahim berada di depan pintu masuk Ka’bah, dalam casing yang lebih kecil, untuk memudahkan tawaf. Casing Maqam Ibrahim (tempat Abraham), yang dipajang di Pameran Arsitektur Dua Masjid Suci, dulunya digunakan untuk menopang Maqam Ibrahim hingga masa ekspansi Masjid al-Haram oleh Raja Fahad (bin Abdulaziz).

Batu ini awalnya diyakini diletakkan di dalam Ka’bah, lalu dipindahkan ke luar pada suatu titik di masa lampau, mungkin setelah Penaklukan Mekkah oleh umat Muslim.

Menurut tradisi, setelah dipindahkan ke luar, batu itu hanya diletakkan di tanah dekat pintu Ka’bah. Kemudian, pada masa pemerintahan Umar ibn al-Khattab, dia membangun sebuah tiang dan menempatkan batu itu di atasnya untuk melindunginya dari banjir.

Saat jumlah jamaah haji bertambah, Maqām dipindahkan lebih ke timur ke lokasi saat ini, agar orang yang mencoba melakukan Tawaf dapat melakukannya dengan mudah tanpa menghalangi.

Saat ini, Maqām Ibrahim berada sekitar 13 meter (43 kaki) di sebelah timur Ka’bah.

Sejarah Makam Nabi Ibrahim

Terletak 46 kaki dari Kabah, Maqam-e-Ibrahim adalah batu tempat terukirnya jejak kaki Nabi Ibrahim (AS).

Berbagai tradisi berkaitan dengan sejarah Maqam-e-Ibrahim, di antaranya salah satu cerita yang paling diterima adalah bahwa saat Kabah suci sedang dibangun, Nabi Ibrahim (AS) berdiri di atas batu itu untuk mengawasi pembangunan.

Dengan kasih karunia Allah Yang Maha Kuasa, batu itu menjadi lembut dan jejak kaki Nabi terukir di atasnya.

Cerita lain yang sangat diterima adalah bahwa ketika Nabi Ibrahim (AS) sedang membangun Kabah, dia biasa berdiri di atas batu itu dan mengangkat putranya, Nabi Ismail (AS), di pundaknya untuk meletakkan batu di tempat-tempat tinggi.

Selain itu, dipercayai bahwa Nabi Ibrahim (AS) biasa berdiri di atas batu itu, yang sekarang dikenal sebagai Maqam-e-Ibrahim, untuk memanggil orang-orang menuju Islam, agama Allah Yang Maha Kuasa, dan memberi ceramah kepada mereka tentangnya.

Juga dikatakan bahwa Nabi Ibrahim (AS) biasa berdiri di Maqam-e-Ibrahim dan mengajak orang untuk melakukan ibadah haji ke Mekah. Meskipun demikian, hal ini dianggap sebagai simbol dedikasi kepada Allah.

Apa Sebenarnya Makna dari Makam Nabi Ibrahim?

Dalam istilah Maqam Ibrahim, kata “maqam” secara harfiah berarti tempat, sementara Ibrahim di sini merujuk kepada Nabi Ibrahim (AS) yang terkasih.

Menurut tradisi Islam, Maqam Ibrahim adalah tempat (stasiun) di dalam Masjidil Haram di Makkah di mana batu ajaib yang membawa jejak kaki Nabi Ibrahim (AS) berada.

Oleh karena itu, Maqam Ibrahim bukan hanya memiliki nilai penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, tetapi juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Ka’bah suci.

Maqam Ibrahim adalah simbol perjuangan dan dedikasi Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS) kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ketika umat Islam pergi untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah hari ini, penting bagi mereka untuk menghormati Maqam Ibrahim dengan melakukan dua rakaat salat.

Siapa yang Membantu Membangun Makam Nabi Ibrahim?

Menurut sejarah Islam, Ka’bah suci di Masjidil Haram telah dibangun sebanyak tiga kali; oleh Nabi Adam (AS), Nabi Ibrahim (AS), dan Nabi Muhammad (SAW). Dari ketiganya, konstruksi utama Ka’bah dilakukan oleh Nabi Ibrahim (AS) dan putranya, Nabi Ismail (AS).

Sebelum konstruksi yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim (AS), struktur Ka’bah menyerupai suatu bangunan sederhana berbentuk persegi panjang tanpa atap.

Nabi Ismail (AS) membantu ayahnya dengan menyediakan batu untuk membangun dinding Ka’bah suci. Terlepas dari semua kesulitan dan tanpa bantuan orang lain, Nabi Ismail (AS) berdiri di samping ayahnya dan membantunya memenuhi perintah ilahi Allah SWT.

Kesimpulan

Maqam Ibrahim adalah batu berbentuk persegi yang membawa jejak kaki Nabi Ibrahim (AS). Menurut tradisi, batu ini muncul sebagai mukjizat untuk membantu Nabi Ibrahim (AS) selama pembangunan Ka’bah di Makkah.

Dikatakan bahwa batu suci itu mengangkat Nabi Ibrahim (AS) ketika dinding Ka’bah menjadi terlalu tinggi. Batu yang naik itu memudahkan Nabi Ibrahim (AS) untuk membangun Ka’bah.

Juga dikatakan bahwa batu itu menjadi lembut untuk Nabi Ibrahim (AS) agar dapat menjaga jejak kakinya sehingga generasi masa depan dari umat Muslim bisa melihatnya. Muslim saat ini melaksanakan salat dua rakaat di Maqam Ibrahim selama ibadah haji atau umrah.

Segera wujudkan impian Anda untuk melaksanakan Umrah di kota suci dengan layanan terbaik bersama Umrah Bandung. Nikmati pengalaman ibadah yang berkesan dan nyaman.

Manfaatkan juga Promo Umrah Bandung eksklusif kami! Dapatkan fasilitas dan pelayanan terbaik dengan harga mulai dari 24,9 juta.

Buat Anda yang ingin menjelajahi keindahan destinasi wisata unggulan di Turki bisa dengan Promo Umrah Plus Turki Bandung. Temukan pengalaman perjalanan yang penuh makna dan berkesan bersama kami!

 

Share the Post: