Rukun Yamani merupakan salah satu rukun atau sudut yang ada pada Ka’bah. Apa, sih keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah?
Salah satu rangkaian ibadah haji dan umrah adalah tawaf. Tawaf ini dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
Salah satu sunnah yang dianjurkan saat melaksanakan tawaf adalah meneyentuh Rukun Yamani. Menyentuh Rukun Yamani ini juga selalu dilakukan oleh Rasulullah SAW dan akhirnya diikuti oleh para sahabat.
Rukun Penyangga Ka’bah
Ka’bah merupakan bangunan segi empat yang berada di dalam kawasan Masjidil Haram. Bangunan ini menjadi kiblat semua umat Islam saat menunaikan shalat.
Ka’bah memiliki empat sudut atau rukun penyangga, yaitu rukun Al-Aswad, Syami, Iraqi, dan Yamani. Untuk mengetahui perbedaan setiap rukun tersebut, simak penjelasan berikut ini.
1. Rukun Al-Aswad
Rukun pertama yaitu Rukun Al-Aswad yang letaknya berada di Hajar Aswad dan berdampingan dengan pintu Ka’bah. Umat muslim yang berada di depan atau dekat dengan Rukun Al-Aswad saat melaksanakan tawaf disunnahkan untuk memegang, mengusap, mencium, atau melambaikan tangan ke arah Rukun Al-Aswad sembari memanjatkan doa.
2. Rukun Syami
Rukun kedua yaitu Rukun Syami. Sudut Ka’bah ini menghadap ke arah negeri Syam atau Syria.
Rukun Syami ini juga disebut sebagai Rukun Maghribi yang artinya arah barat karena posisinya menghadap ke barat. Jamaah yang sedang melakukan tawaf dan berada tepat di depan Rukun Syami disunnahkan untuk memanjatkan doa.
3. Rukun Iraqi
Rukun ketiga yaitu Rukun Iraqi yang letaknya berada di sisi utara Ka’bah. Sudut ini menghadap ke arah negeri Iraq.
Berbeda dengan rukun-rukun lainnya, Rukun Iraqi tidak memiliki keutamaan. Oleh karena itulah, umat muslim tidak disunnahkan untuk berdoa atau memegang rukun ini ketika melewatinya.
4. Rukun Yamani
Rukun terakhir yaitu Rukun Yamani. Sudut ini sejajar dengan Hajar Aswad, lebih tepatnya berada di sudut barat daya yang kiswahnya terbuka.
Sudut ini disebut Rukun Yamani karena apabila ditarik garis lurus ke selatan sejajar dengan negara Yaman.
Jika Hajar Aswad diusap dan dicium oleh Rasulullah SAW, untuk Rukun Yamani Nabi Muhammad SAW mengusapnya. Umar bin Khattab pun berkata:
مَا تَرَكْتُ اسْتِلَامَ هَذَيْنِ الرُّكْنَيْنِ الْيَمَانِيَ، وَالْحَجَرَ، مُذْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَلِمُهُمَا، فِي شِدَّةٍ وَلَا رَخَاءٍ
Artinya : “Aku tidak pernah meninggalkan meraba kedua sudut ini, yaitu sudut Yamani dan sudut Hajar Aswad, sejak aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengusapnya, baik dalam keadaan sempit (kesulitan) maupun dalam keadaan lapang (longgar).” (HR Muslim)
Keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah
Selain Hajar Aswad, Rukun Yamani juga merupakan salah satu sudut Ka’bah yang menyedot perhatian jamaah haji dan umrah. Namun, menyentuh salah satu sudut Ka’bah ini tidak sesulit untuk mencium atau menyentuh Hajar Aswad. Pada setiap kali putaran tawaf, jamaah yang berada di dekat Ka’bah bisa menyentuh bahkan mencium Rukun Yamani.
Setiap kali melakukan tawaf, banyak jamaah yang selalu berusaha menyentuh sudut Ka’bah yang menghadap ke arah Yaman. Oleh karena itulah, para jamaah selalu berupaya untuk mendekat ke arah Ka’bah pada setiap putaran tawaf.
Dalam buku Sejarah Hajar Aswad & Maqam Ibrahim, Muhammad Bakdasy menjelaskan jika para fuqaha bersepakat jika umat Islam dianjurkan untuk menyentuh Rukun Yamani dengan menggunakan kedua telapak tangan atau tangan kanan saja. Hal tersebut sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dimana menyentuh Rukun Yamani dapat menghapus doa.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya mengusap Rukun Yamani dan Rukun Al-Aswad adalah penebus dosa-dosa.” (HR. Al-Hakim)
Beberapa ahli fiqih juga menganjurkan untuk mencium Rukun Yamani. Pendapat tersebut mengacu pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW mencium Rukun Yamani dan meletakkan pipi di atasnya.” (HR. Al-Baihaqi)
Dalam sebuah riwayat, Ibnu Umar RA pernah berkata, “Rasulullah SAW menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dalam setiap tawaf.” Selain itu, Jabir RA juga pernah menceritakan pada saat Fathu Makkah bahwa Rasulullah menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dengan sebatang tongkat.
Menyentuh Rukun Yamani adalah sunnah yang dicontohnya oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Ada banyak keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah.
Menurut Ibnu Umar, menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad dapat menghapuskan beragam kesalahan. Akan tetapi, Jabir bin Zaid mengingatkan jamaah haji dan umrah agar tidak berdesak-desakkan untuk mencapai Rukun Yamani ini. Jabir bin Zaid berkata, “Janganlah kamu berdesak-desakkan untuk mencapainya. Apabila kamu mendapatinya sedang senggang, sentuhlah, dan jika tidak, maka berlalulah.”
Selain dapat menghapus dosa, keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah yaitu adanya malaikat yang mengucapkan aamiin. Ibnu Abbas berkata, ketika menyentuh Rukun Yamani, hendaklah membaca: Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzaban nar. Ibnu Mas’ud RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Setiap kali sampai pada Rukun Yamani, aku selalu bertemu dengan Malaikat Jibril.
Tidak hanya kaum pria yang berlomba-lomba menyentuh Rukun Yamani. Akan tetapi, kaum perempuan, terutama dari Turki dan Pakistan, juga berdesak-desakkan mendekati sudut Ka’bah tersebut. Namun, dalam sebuah riwayat, Aisyah RA tidak menganjurkan kaum wanita untuk menyentuh Rukun Yamani.
Saat sampai di Rukun Yamani, wanita tersebut berkata kepada Aisah: Wahai ummur mukminin, tidakkah engkau memegangnya? Aisyah berkata: Apa perlunya bagi kaum wanita dan apa perlunya memegang rukun? Biarkanlah berlalu. (Al-Fakihy: 1/122).
Meskipun Aisyah RA tidak menganjurkan kaum wanita untuk meyentuh sudut ini, sebagian besar wanita masih menyentuh sudut Ka’bah ini. Bahkan mereka rela berdesak-desakkan dengan kaum pria. Padahal, Aisyah RA melarang kaum wanita untuk mendorong-dorong pria demi menyentuh Rukun Yamani.
Keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah memang membuat banyak umat muslim ingin menyentuhnya ketika sedang menunaikan tawaf. Namun, para jamaah tidak perlu memaksakan untuk menyentuh sudut Ka’bah ini teruma ketika jamaah yang melaksanakan tawaf begitu banyak.
Banyak jamaah yang rela melakukan apa saja demi menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Padahal, untuk menyentuh Rukun Yamani dan Hajar Aswad ini harus dilakukan dengan cara yang baik.
Oleh karena itu, sebaiknya tetap perhatikan keadaan sekitar ketika hendak menyentuh Rukun Yamani. Jangan sampai mendorong-dorong jamaah lain demi menyentuhnya dan akhirnya menyebabkan jamaah lain terluka.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai Rukun Yamani dan keistimewaan Rukun Yamani di Ka’bah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, meskipun menyentuh Rukun Yamani ini merupakan sunnah yang dicontohnya oleh Rasulullah SAW dan memiliki keistimewaan yang luar biasa, para jamaah haji dan umrah harus tetap berhati-hati dan memperhatikan keadaan sekitar.
Travel Umroh Jakarta merupakan biro perjalanan umroh terpercaya yang sudah berdiri sejak 2003. Kepuasan para jamaah merupakan prioritas utama dari Rawda Umroh. Memiliki izin resmi dari Kementerian Agama, Rawda Travel siap mengantarkan Anda untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci Mekkah. Temukan berbagai paket umroh di Rawda Travel, seperti Paket Umroh Plus Turki. Anda bisa menunaikan ibadah umroh sekaligus berlibur ke Turki.