Ikhtiar ke Tanah Suci memerlukan persiapan yang matang. Sebagai seorang muslim, pastinya ada keinginan untuk bisa melengkapi ibadah rukun Islam dengan naik Haji atau Umroh ke Tanah Suci. Untuk mewujudkannya, diperlukan ikhtiar baik lewat usaha sendiri maupun bantuan orang lain. Dengan mempersiapkan diri secara baik, Anda dapat menjalani ibadah haji atau umrah dengan lebih khusyuk dan tuma’ninah.
Sebelum menjelaskan tentang ikhtiar apa saja yang harus dilakukan untuk melaksanakan umroh dan haji, mari kita simak penjelasan tentang ikhtiar di bawah ini:
Pengertian Ikhtiar
Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang berarti berusaha atau memilih. Secara istilah ikhtiar merujuk pada segala perbuatan yang dilakukan manusia untuk mencapai sesuatu. Ikhtiar sangat penting untuk dilakukan oleh seseorang karena hal ini berkaitan dengan keberlangsungan stabilitas kehidupan.
Definisi Ikhtiar
Ikhtiar adalah sebuah usaha sungguh-sungguh seorang hamba untuk memperoleh apa yang dikehendakinya. Orang yang berikhtiar berarti ia memilih suatu pekerjaan, kemudian melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar dapat berhasil dan sukses. Ikhtiar juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai apa yang diinginkan, tidak berdiam diri, berpangku tangan, dan melarikan dari kenyataan.
Dalil Naqli Ikhtiar
Posisi ikhtiar dalam agama Islam sangatlah tinggi. Melalui ikhtiar, Allah dapat meridhoi dan membantu seorang manusia untuk mengubah keadaannya menjadi lebih baik. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Ar-Ra’du ayat 11 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Jumu’ah, Allah juga memberi tahu bahwa shalat dan ikhtiar adalah dua kunci utama seorang manusia jika ingin mendapatkan karunia Allah dan beruntung di dalam kehidupan. Firman ini berbunyi sebagai berikut:
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Melalui Surat An-Najm ayat 39, Allah memberikan penjelasan bahwa hasil yang didapatkan seseorang adalah hasil dari usaha dan kerja kerasnya sendiri.
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.”
Selain dari Al-Quran, terdapat hadits-hadits yang menekankan pentingnya ikhtiar dalam menggapai cita-cita seperti di bawah ini:
Hadis dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim:
“Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rezeki kepada burung. Burung itu pergi di pagi hari dengan perut kosong dan pulang di sore hari dengan perut kenyang.’”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini menunjukkan bahwa selain bertawakal (berserah diri), seseorang harus berusaha (seperti burung yang mencari makan) untuk mendapatkan rezekinya.
Hadis dari Imam Ahmad:
“Sesungguhnya jika salah seorang di antara kalian membawa tali, lalu pergi ke gunung untuk mencari kayu bakar, kemudian dia memikulnya dan menjualnya, maka hal itu lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menekankan pentingnya bekerja keras dan berusaha sendiri daripada meminta-minta.
Dalil-dalil naqli dari Al-Qur’an dan Hadis di atas menunjukkan bahwa ikhtiar adalah bagian integral dari ajaran Islam. Seorang Muslim dianjurkan untuk selalu berusaha dan bekerja keras dalam mencapai tujuan dan meraih rezeki, sembari tetap bertawakal kepada Allah. Usaha dan tawakal harus berjalan beriringan, karena hasil akhir tetap berada di tangan Allah SWT.
Pentingnya Ikhtiar ke Tanah Suci
Berdasarkan penjelasan di atas, kita selalu diwajibkan untuk selalu berusaha untuk mencapai sesuatu dengan kemampuan terbaik Anda di samping juga berdoa. Bepergian ke Tanah Suci dalam rangka umroh ataupun naik haji sebagai salah satu rukun Islam sangat dianjurkan jika mampu, baik itu material, spiritual, fisik dan waktu.
Apa saja ikhtiar yang bisa Anda persiapkan untuk ke Tanah Suci? Nah, berikut ini adalah beberapa ikhtiar yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkan impian umroh dengan segera.
1. Persiapan Mental dan Spiritual
Sebelum Anda memutuskan untuk melaksanakan umroh dan haji, Anda harus memantabkan diri Anda baik secara mental dan spiritual. Hal ini mengingat perjalanan umroh adalah perjalanan spiritual yang membutuhkan kesiapan dari dalam diri dan ibadah ini juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ada beberapa hal yang dapat Anda laksanakan dalam tahapan ini, seperti memantabkan niat untuk melaksanakan umroh dan haji semata-mata untuk Allah SWT. Perkuat niat dan banyak berdoa. Tingkatkan ibadah harian seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan berzikir dan bersedekah untuk memperlancar rezeki.
Akan lebih baik lagi jika Anda mulai mempelajari fiqih umroh dari sumber-sumber yang bisa dipercaya. Pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan umroh akan semakin memantabkan hati Anda karena ditopang oleh pengetahuan yang kuat.
Anda juga harus mempersiapkan mental untuk menghadapi kondisi yang ada di Tanah Suci yang meliputi kondisi cuaca yang berbeda dengan di tanah air, perbedaan budaya karena Anda akan bertemu dengan orang seluruh dunia di sana.
2. Persiapan Finansial
Bepergian ke Tanah Suci dalam rangka ibadah membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga Anda harus merencanakan perjalanan ini jauh-jauh hari dengan mempersiapkan tabungan. Diperlukan pula rencana anggaran yang mencakup biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan kebutuhan lainnya.
Anda juga harus berupaya untuk memilih paket umroh dan haji yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan. Paket ke Tanah Suci umumnya mencakup tiket pesawat, visa, akomodasi, dan transportasi di Arab Saudi.
3. Persiapan Kesehatan
Cuaca dan Iklim di Arab Saudi yang berbeda jauh dengan di Indonesia menjadi satu tantangan tersendiri ketika Anda memutuskan untuk ke sana. Untuk itulah Anda harus mempersiapkan fisik yang prima agar tidak jatuh sakit ketika sedang melaksanakan ibadah.
Persiapan fisik ini meliputi latihan fisik ringan seperti berjalan kaki rutin, jogging, renang yang bertujuan untuk menjaga kebugaran fisik. Di tambah lagi dengan check up ke dokter dan melakukan vaksinasi jika diperlukan.
4. Persiapan Administratif
Ada beberapa dokumen yang diperlukan jika berziarah ke Tanah Suci, di antaranya paspor, visa, dan dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam proses administrasi Anda selama proses pendaftaran hingga keberangkatan ke Tanah Suci.
Pastikan paspor masih berlaku setidaknya 6 bulan dari tanggal keberangkatan. Jika belum, segera perpanjang paspor. Tak kalah pentingnya yaitu dokumen visa yang diurus melalui biro perjalanan resmi. Pastikan biro perjalanan tersebut memiliki izin resmi dari Kementerian Agama.
5. Pemilihan Biro Perjalanan
Memilih biro jasa perjalanan yang tepat adalah salah satu kunci dari ketenangan ibadah Anda di Tanah Suci. Dalam memilih biro jasa perjalanan adalah dengan memperhatikan legalitas dan reputasi biro perjalanan. Pertimbangan lain yang bisa Anda pertimbangkan adalah paket yang ditawarkan.
Bagi Anda yang membutuhkan biro jasa umrah terpercaya, Anda dapat mempercayakan perjalanan Anda bersama Rawda Umroh.
Sebagai penyedia jasa umrah, Rawda memiliki banyak pilihan paket umrah yang dapat Anda sesuaikan dengan budget yang Anda miliki. Sebagai biro Umrah Jakarta, Rawda Umroh telah berpengalaman dan memiliki izin beroperasional sebagai penyedia jasa umrah. Salah satu paket umrah terbaik dari Rawda ialah Umroh Plus Turki.
Yuk segera konsultasikan keberangkatan umrah Anda bersama Rawda Umroh Jakarta.