3 Keistimewaan Berkunjung ke Masjid Nabawi Selama Umroh

3 Keistimewaan Berkunjung ke Masjid Nabawi Selama Umroh

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid di Kota Madinah yang selalu ramai dikunjungi jamaah dari berbagai belahan dunia. Banyak sekali jamaah haji dan umroh yang berbondong-bondong melaksanakan shalat di masjid ini karena memiliki banyak keistimewaan. Berikut adalah penjelasan mengenai keistimewaan berkunjung ke Masjid Nabawi selama umroh.

Apa itu Masjid Nabawi dan Dimana Letaknya?

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid yang paling suci dan penting bagi umat muslim Masjid ini terletak di Alharam, kota Madinah, Arab Saudi. Secara resmi dikenal sebagai Masjid al-Nabawi, masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya setelah hijrah (migrasi) dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Masjid Nabawi adalah tempat yang penuh berkah dan memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Masjid ini adalah tempat pertemuan, doa, dan pengajaran agama Islam pada masa kehidupan Nabi Muhammad. Masjid ini juga menjadi tempat pemakaman Nabi Muhammad dan dua khalifah pertama, Abu Bakar dan Umar.

Bangunan masjid telah mengalami perluasan dan renovasi berulang kali sepanjang sejarah untuk menampung jumlah jamaah yang semakin bertambah. Salah satu fitur khas Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang mengelilingi makam Nabi Muhammad dan dua makam khalifah pertama.

Sejarah Masjid Nabawi

Sejarah Masjid Nabawi dimulai pada periode awal Islam ketika Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya hijrah (migrasi) dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Pada saat itu, Madinah dikenal sebagai Yathrib. Kedatangan Nabi Muhammad ke Madinah menjadi titik awal pembangunan Masjid Nabawi. Berikut adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah pembangunan dan perkembangan Masjid Nabawi.

Pembangunan Awal

Setibanya di Madinah, Nabi Muhammad SAW segera memulai pembangunan masjid sebagai pusat ibadah dan kegiatan umat Islam. Lokasi masjid dipilih setelah konsultasi dengan sahabat-sahabatnya dan dengan cara demokratis yang menunjukkan pendekatan inklusif Nabi terhadap masyarakat Muslim awal.

Pendidikan dan Sosial

Masjid Nabawi tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan, perundingan, dan aktivitas sosial. Nabi Muhammad SAW memberikan kuliah, memberikan fatwa, dan memimpin berbagai pertemuan di masjid ini.

Perluasan oleh Khalifah Umar bin Khattab

Pada masa khalifah kedua, Umar bin Khattab, Masjid Nabawi mengalami perluasan pertama. Umar melibatkan diri dalam proyek perluasan untuk menampung jumlah jamaah yang semakin bertambah. Perluasan ini mencakup penambahan ruang shalat dan tempat beribadah.

Kubah Hijau dan Perluasan Selanjutnya

Khalifah Utsman bin Affan melakukan perluasan selanjutnya dan menambahkan Kubah Hijau yang menjadi ciri khas Masjid Nabawi. Kubah ini mencakup makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar, dan Umar. Khalifah selanjutnya juga melibatkan diri dalam proyek perluasan dan renovasi untuk menjaga dan meningkatkan infrastruktur masjid.

Renovasi dan Perluasan Modern

Seiring berjalannya waktu, Masjid Nabawi mengalami serangkaian renovasi dan perluasan modern untuk mengakomodasi jumlah jamaah yang terus meningkat. Pemerintah Arab Saudi juga melakukan proyek pembangunan dan pengembangan besar-besaran untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi para peziarah.

Keistimewaan Berkunjung ke Masjid Nabawi

Setelah memahami sejarah singkat Masjid Nabawi, maka penjelasan selanjutnya akan mengulas seputar keistimewaan yang bisa didapatkan oleh jamaah umroh yang berkunjung ke Masjid Nabawi.

1. Pahala Shalat yang Berlipat Ganda

Masjid Nabawi adalah salah satu tempat yang dituju oleh para jamaah umroh dan haji untuk melakukan shalat berjamaah. Keistimewaan berkunjung ke Masjid Nabawi selama umroh yaitu akan mendapatkan pahala shalat yang sama dengan melaksanakan seribu shalat di tempat lain.

Keistimewaan ini dilandasi oleh hadits Nabi SAW yang berbunyi ‘Satu shalat di Masjid Nabawi lebih afdal seribu kali jika dibandingkan dengan shalat di tempat lain kecuali di Masjidil Haram.’ (Muttafaq’alaih).

Hadits di atas menunjukkan bahwa melaksanakan satu shalat di Masjid Nabawi sama dengan melaksanakan shalat fardhu selama enam bulan di tempat atau masjid lain. Tentunya hal ini akan sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan oleh jamaah umroh yang berkunjung ke Tanah Suci.

Meskipun hadits tersebut hanya menjelaskan seputar shalat, tidak menutup kemungkinan bahwa ibadah lain juga bisa dianalogikan dengan shalat. Contohnya yaitu membaca Al-Qur’an, bersholawat, berdzikir, dan masih banyak lagi.

Di samping itu, para ulama menyatakan bahwa kelebihan nilai pada pahala yang didapatkan saat beribadah di Masjid Nabawi tidak boleh dianggap sebagai pengganti shalat yang lain. Bukan berarti setelah melaksanakan shalat di Masjid Nabawi, lalu tidak perlu shalat lagi karena pahalanya sudah berlipat ganda.

2. Shalat Arba’in

Keutamaan lainnya mengenai shalat di Masjid Nabawi tercantum dalam sebuah hadits di bawah ini:

“Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda ‘Siapa pun yang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi sebanyak empat puluh shalat yang tidak terlewat satu pun, maka akan terbebas dari siksa neraka, terlepas dari azab, serta bersih dari kemunafikan.: (HR Ahmad).

Berdasarkan hadits tersebut, maka muncullah istilah Arba’in yang bermakna ‘empat puluh waktu’ di Masjid Nabawi. Hampir semua jamaah haji yang berasal dari Indonesia berusaha untuk menjalankan Arba’in di Masjid Nabawi.

Meskipun begitu, shalat Arba’in tidak termasuk ke dalam syarat atau rukun haji. Jamaah haji yang berada dalam kondisi lemah, lansia, serta sedang sakit, tidak disarankan untuk memaksakan diri melaksanakan shalat Arba’in di Masjid Nabawi.

3. Raudhah

Keistimewaan berkunjung ke Masjid Nabawi selama umroh yaitu mengunjungi tempat mulia yang bernama Raudhah. Di Masjid Nabawi, Raudhah adalah nama suatu tempat yang posisinya berada di antara makam nabi Muhammad SAW dan mimbar tempat beliau melakukan khotbah. Tempat inilah yang selalu digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat.

Para ulama menyatakan ada dua makna dari Raudhah. Yang pertama yaitu Raudhah adalah tempat mulia yang dicintai Allah dan akan dipindahkan ke surga. Kedua, Raudhah dimaknai sebagai suatu tempat yang apabila digunakan untuk beribadah, maka tempat tersebut akan mengantarkannya masuk ke surga.

Dalam rangkaian ibadah haji atau umroh, ribuan orang datang untuk mengunjungi Raudhah agar mendapatkan kebaikan dari tempat tersebut. Bahkan para jamaah harus mengantre untuk bisa masuk ke dalam tempat mulia tersebut.

Beberapa amalan yang bisa dilakukan para jamaah umroh yaitu memanjatkan doa, berdzikir, membaca Al-Quran, serta melaksanakan shalat sunah atau shalat wajib. Mengingat akan terbatasnya waktu saat berada di Raudhah, Anda bisa membaca doa sapu jagat atau doa pendek lainnya. Setelah itu, keluar dari area Raudhah dan menuju makam Rasulullah sambil membaca doa atau sholawat. Selanjutnya, Anda bisa melaksanakan amalan lain di dalam Masjid Nabawi.

Bagi umat muslim yang berkesempatan melaksanakan ibadah di Tanah Suci, sangat dianjurkan untuk berkunjung ke Raudhah. Hal ini dikarenakan Raudhah adalah tempat mulia yang dicintai Allah. Oleh karena itu, siapa pun yang berdoa di tempat ini akan dikabulkan permintaannya.

Nikmati perjalanan ibadah umroh yang tak terlupakan bersama Rawda Travel. Dengan pengalaman dan pelayanan terbaik, Rawda Travel menyediakan paket umroh yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Kami memiliki paket umroh reguler dan paket umroh plus turki. Percayakan perjalanan umroh Anda kepada Rawda Travel, di mana kenyamanan dan keamanan menjadi prioritas utama. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resminya di https://rawdaumroh.com/.

Demikian pembahasan mengenai keistimewaan berkunjung ke Masjid Nabawi selama umroh. Apabila berkesempatan untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci, sempatkan untuk berkunjung ke Raudhah di Masjid Nabawi untuk melaksanakan berbagai amalan yang dianjurkan.

Share the Post: